Tradisi mayoran
Keunikan lain datang saat waktu buka puasa. Setelah shalat maghrib berjemaah, para santri bersiap di depan kamar untuk makan bersama beralaskan selembar daun pisang yang biasa mereka sebut dengan "mayoran".
Lauknya pun tidak seperti yang sering kita jumpai di televisi. Meski dengan lauk sederhana seperti gorengan, telur dadar, ikan asin, dan sayur kangkung, mereka makan dengan lahap.
Bagi mereka, makanan yang sedap bukan soal apa lauknya. Namun, penyedap sesungguhnya adalah saat bersantap ria bersama.
Baca juga: Warga di Lumajang Rela Antre Berjam-jam untuk Membeli Minyak Goreng Curah
"Mayoran merupakan tradisi yang telah lama ada sejak pesantren ini berdiri," kata pengasuh Ponpes Darun Najah KH Muhammad Khozin Barizi.
"Tradisi itu mengajarkan kita arti kebersamaan dan berbagi dan telah menjadi tradisi yang tidak bisa dipisahkan dari pesantren," jelas Khozin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.