Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nelayan di Banyuwangi, Hasil Tangkapan Tak Menentu, Berharap Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 06/04/2022, 17:07 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ahmad Su'udi ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Puluhan kapal besar seperti slerek dan gardan, hingga sampan kecil, hilir mudik di kolam Pelabuhan Perikanan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (6/4/2022).

Buruh angkut ikan, belantik, dan ojek perahu nelayan, menyambut kapal-kapal penangkap ikan itu untuk melakukan berbagai kegiatan transaksi di dermaga.

Ikan lemuru baru saja muncul di perairan Selat Bali sejak awal 2022, setelah setahun sebelumnya seperti menghilang dan tangkapan nelayan jadi sepi.

Ketika ikan pelagis kecil itu muncul, banyak ikan lebih besar memburunya, yang kemudian bisa dijaring semua sekalian oleh nelayan di Kecamatan Muncar.

Penyedia jasa ojek perahu nelayan, Habibi mengatakan, saat ramai ikan seperti itu, ia bisa mendapatkan rezeki hingga Rp 600.000 per hari.

Untuk satu kapal yang menyuruhnya mengantar orang, bahan bakar, atau perkakas mesin ke laut, ia mendapatkan dua timba ikan. Ia bisa mendapat Rp 100.000 jika menjual dua timba ikan itu.

"Kalau ada lemuru, orang Muncar ini kaya semua. Kerja sepuluh hari bisa lah beli sepeda motor," kata Habibi saat ditemui di Muncar, Rabu.

Baca juga: Terpikat Bunga Desa di Banyuwangi

Tak semua mendapat berkah lemuru

Sayangnya rezeki serupa tak bisa didapatkan Sayadi (50), warga Dusun Kalimoro, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, yang seminggu terakhir tidak melaut karena sampan kecilnya rusak.

Apalagi nelayan pemilik sampan kecil seperti dirinya memang tidak bisa berburu lemuru. Mereka hanya bisa menangkap ikan mernying atau lainnya.

Saat bernasib mujur, ia mendapatkan 30 kilogram atau satu kwintal ikan tangkapan. Namun lebih sering dia buntung saat melaut.

Saat mendapatkan banyak tangkapan ikan, ayah tiga anak ini bisa mencukupi kebutuhan dapur rumahnya. Namun kalau tak ada tangkapan, dia berutang.

"Musim banyak ikan enggak tentu. Kadang-kadang bukan ikannya yang datang, anginnya yang datang. Kira-kira sudah berapa tahun ini (musim) ikan tidak normal," kata Sayadi.

Dia mengatakan, bantuan perbaikan sampan dari pemerintah diperlukan nelayan kecil yang minim modal seperti dirinya.

Sementara pinjaman usaha untuk nelayan sulit didapatkan karena jumlah tangkapan ikan yang tak menentu, hingga berpotensi besar gagal bayar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com