Saat itu, Sutrisno tak sendiri. Ia ditemani Lodri Oskar Madvela (29), tetangganya yang duduk di kabin pikap. Sementara di bak belakang pikap ada Bayu yang sedang tertidur.
“Sampai di TKP (Sutrisno) diduga mengantuk, sehingga kurang hati-hati dan konsentrasi saat mengemudikan kendaraan yang berjalan terlalu ke kanan,” jelas Sugino.
Celakanya, pada saat bersamaan melaju truk Mitsubishi dengan nomor polisi W 9496 E yang dikemudikan Nurul Erfan Pradanang (27), warga Dusun Kedung Winong, Desa Jintel, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
“Karena jarak dekat (pikap) tidak bisa menghindar, sehingga terjadi kecelakaan lalu lintas mengakibatkan adanya korban. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Nganjuk untuk dimintakan VER,” beber Sugino.
Akibat insiden kecelakaan ini, sopir pikap yakni Sutrisno mengalami luka lecet di tangan dan kaki. Sementara Lodri Oskar Madvela mengalami luka lecet di bibir.
Sedangkan Bayu yang sedang tidur di bak belakang pikap mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Nyawa Bayu tak tertolong saat yang bersangkutan dirawat di RSUD Nganjuk.
Sugino menuturkan, kasus kecelakaan maut ini kini sedang ditangani aparat.
Adapun pihaknya menduga, kecelakaan ini disebabkan kelalaian Sutrisno yang mengantuk saat mengemudikan pikap Daihatsu Gran Max.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.