JOMBANG, KOMPAS.com - Video yang menayangkan aksi sejumlah warga berjalan di atas jalan licin dan berlumpur sambil memikul tandu, viral di media sosial, Selasa (29/3/2022).
Terdapat tiga video yang beredar, salah satunya, video berdurasi 29 detik yang diunggah ke laman Instagram oleh akun @info_jombang.
Kemudian, terdapat dua video lain yang beredar melalui WhatsApp dengan durasi 29 detik dan 19 detik.
Baca juga: Belasan Ibu-ibu di Jombang Tertipu Penjualan Minyak Goreng Murah, Kerugian Capai Rp 1 Miliar
Berdasarkan tayangan video, tampak dua orang sedang memikul tandu yang dibuat ala kadarnya untuk mengangkat seseorang.
Di belakang dan sisi kiri kanan kedua pemikul tandu, tampak puluhan warga yang menemani pemikul tandu berjalan.
Terlihat jalan yang sulit dilalui, pemandangan alam yang masih hijau, beserta semak-semak, pepohonan dan rumput liar.
Berdasarkan penelusuran, peristiwa itu terjadi di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Situs Pandegong Jombang Diperkirakan Rusak karena Aktivitas Manusia
Orang yang ditandu adalah Sigun (62), warga Dusun Rapah Ombo, Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, sedang sakit keras dan memerlukan perawatan medis di rumah sakit.
Untuk membantu kakek yang sakit itu, warga mengantarkannya dengan cara ditandu dan berjalan kaki sejauh 8 kilometer.
Baca juga: Situs Pandegong di Jombang, Berbentuk Candi, Diduga Dibangun Abad ke-10 Masehi
Kepala Dusun Rapah Ombo, Padi menuturkan, akses jalan untuk keluar masuk ke wilayahnya sulit dilalui kendaraan roda empat.
Medan yang sulit, apalagi saat musim hujan, membuat akses ke Dusun Rapah Ombo hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki atau menggunakan sepeda motor spesifikasi tertentu.
Padi mengungkapkan, Sigun yang sedang sakit memerlukan penanganan medis di rumah sakit.
Kondisinya tidak memungkinkan untuk menunggu kedatangan petugas ke Dusun Rapah Ombo.
Baca juga: Atap Rumah Warga di Jombang Terbang Diterjang Angin Puting Beliung
Karena kendaraan roda 4 tidak bisa masuk, sekitar 40 puluh warganya akhirnya mengantarkan Sigun berobat dengan berjalan kaki.
Dijelaskan Padi, puluhan warga bergantian memikul tandu. Itu terpaksa dilakukan karena warganya itu tidak mungkin dibonceng dengan sepeda motor.
“Yang sakit Mbah Sigun, beliau punya riwayat TBC. Kalau dibonceng sepeda motor itu enggak kuat, makanya ditandu sama warga,” kata Padi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Jombang Maret 2022, Cara Daftar, Syarat, Jenis Vaksin, dan Jadwal
Perjalanan dari Rapah Ombo menuju tempat berobat terdekat, memerlukan waktu sekitar empat jam perjalanan.
Adapun lokasi yang dituju adalah klinik kesehatan di Dusun Sendanggogor, Desa Ngepung, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk.
“Itu tadi berangkat jam setengah enam (05.30 WIB), sampai di lokasi sekitar jam setengah sepuluh (09.30 WIB).
Dari salah satu klinik di Kabupaten Nganjuk, Sigun kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Jombang.
Baca juga: Atap Rumah Warga di Jombang Terbang Diterjang Angin Puting Beliung
Dusun Rapah Ombo, merupakan perkampungan penduduk di bagian barat wilayah Kabupaten Jombang. Secara administratif, dusun itu masuk wilayah Desa Klitih, Kecamatan Plandaan.
Meski demikian, jarak antara pusat pemerintahan Desa Klitih dengan Dusun Rapah Ombo cukup jauh dan kondisi akses jalan yang sulit.
Dari pusat pemerintahan Desa Klitih, terdapat dua jalur menuju Dusun Rapah Ombo. Kedua jalur tersebut memiliki jarak tempuh lumayan jauh dengan kondisi medan yang cukup menantang, terutama saat musim hujan.
Jalur pertama, jarak dari Kantor Desa Klitih menuju Dusun Rapah Ombo ditempuh sekitar 15 kilometer.
Sedangkan, jalur kedua sekitar 20 kilometer, karena harus melintasi Dusun Brangkal, Desa Jipurapah, Kecamatan Plandaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.