Rahmat mengatakan, bully membully itu sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sosial, ditambah lagi dengan adanya alat bantu media sosial.
Jadi, lanjutnya, ketika kita dibully sebaiknya tidak usah direspons.
"Jadi itu harus diabaikan saja, tidak perlu reaktif dan responsnya tidak usah berlebihan" jelasnya.
Dalam kasus ini, Rahmat menilai, si ibu lemah dalam proteksi keluarga. Sebab, sangat tidak masuk akal hanya karena dibully ia tega membunuh bayinya.
"Tapi apa pun dilakukan oleh seseorang apabila terpojok dan dia sendiri. Kemungkinan juga suami, orangtua, saudara, dan mertuanya tidak membantu akhirnya terjadi seperti ini," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan siapa yang membully pelaku sampai FN tega melakukan perbuatan itu.
"Ini masih kita selidiki," kata Komang, kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2022).
Baca juga: Terungkap, Bayi di Jember yang Ditemukan di Sumur Dibuang Ibunya