Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Pandegong di Jombang, Berbentuk Candi, Diduga Dibangun Abad ke-10 Masehi

Kompas.com - 25/03/2022, 17:57 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Situs Pandegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, diduga merupakan bangunan kuno berbentuk candi yang dibangun pada abad ke-10 Masehi.

Bangunan purbakala yang terstruktur dari bata merah tersebut kini tengah diekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.

Ekskavasi Stus Pandegong dilaksanakan selama 10 hari, sejak Rabu (16/3/2022). Para arkeolog dan tim ekskavasi berhasil menyingkap hampir semua sudut bangunan.

Baca juga: Tiba-tiba Lompat ke Rel Saat Kereta Akan Lewat, Pengantin Baru di Jombang Tewas

Ekskavasi Situs Pendegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (25/3/2022).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Ekskavasi Situs Pendegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (25/3/2022).

Pamong Budaya Ahli Pertama BPCB Jawa Timur, Albertus Agung Vidi Susanto mengungkapkan, Situs Pandegong merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu atau Siwa.

Candi itu berbentuk kotak dengan penampil atau penonjol di empat sisi. Di tengah-tengah bangunan berukuran sekitar 8 x 8 meter itu, terdapat lubang persegi berukuran 2,3 meter persegi yang disebut sebagai sumuran.

Menurut Vidi, keberadaan sumuran di bagian tengah candi, menjadi tempat sakral bagi sebuah candi. Di situ menjadi tempat menyimpan pripih untuk menghidupkan candi.

“Fungsinya untuk menyimpan pripih. Pripih ini salah satu benda yang disimpan untuk menghidupkan candi. Jadi, rohnya candi itu ada di pripih,” kata Vidi kepada Kompas.com, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: Lokasi Vaksin Booster di Jombang Maret 2022, Cara Daftar, Syarat, Jenis Vaksin, dan Jadwal

Selain penemuan tempat penyimpanan pripih, penemuan arca Mahakala dan Nandiswara pada ekskavasi sebelumnya, memperkuat interpretasi jika bangunan purbakala itu merupakan candi untuk penganut agama Hindu.

“Ini yang kita temukan sebatas kaki candi. Nah, dengan adanya arca itu kemungkinan mengarahnya ke Siwa,” ujar Vidi.

Baca juga: Manfaatkan Dana Jimpitan, Desa di Jombang Dirikan Dapur Umum untuk Korban Banjir

 

Ekskavasi Situs Pendegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (25/3/2022).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Ekskavasi Situs Pendegong di Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Jumat (25/3/2022).
Pra Majapahit

Situs Pandegong terstruktur dari bata merah. Bata penyusun bangunan memiliki ukuran lebar 22 sentimeter dan panjang 35 sentimeter, serta lebar 5 dan 8 sentimeter.

Selama ekskavasi, arkeolog dan tim ekskavasi menemukan pecahan arca Nandiswara, serta fragmen keramik dari China.

Pecahan keramik dari China, didominasi dari masa Dinasti Tang yang berkembang pada abad ke-7 hingga 10 Masehi.

“Ada banyak ditemukan pecahan keramik dari masa dinasti Tang. Pecahan keramik ada dari zaman Dinasti Tang dan Song, tapi yang banyak dari Dinasti Tang,” ungkap Vidi.

Baca juga: Sekolah di Jombang Terendam Banjir, Ratusan Siswa Diliburkan

Vidi menuturkan, dari penemuan arca yang berbeda dengan bentuk berbeda dari era Majapahit, pecahan keramik dari China, serta perbandingan dengan situs lainnya, bangunan SItus Pandegong diperkirakan ada sejak abad ke-10 Masehi.

Pada masa itu, berkembang kerajaan yang dipimpin oleh Mpu Sindok. Kerajaan itu dikenal sebagai kerajaan Medang dengan pusat pemerintahan di sekitar Jombang.

“Pra Majapahit, sekitar abad ke-10 Masehi. Interpretasi dari denah dan dari gaya arcanya, itu merujuk pada abad ke-10 Masehi. Kemudian pembandingnya juga banyak, misalnya Situs Gemekan (Mojokerto), itu ada kemiripan,” kata Vidi.

Baca juga: Pernikahan Sejoli di Jombang Tetap Digelar meski Banjir, Keluarga: Tadi Basah Semua, tetapi...

Situs Pendegong ditemukan pada 2017, di areal persawahan Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno.

Situs itu mulai diekskavasi pada November 2021, dilanjutkan ekskavasi kedua pada Maret 2022.

Vidi mengungkapkan, struktur bangunan yang tersisa merupakan bagian bawah atau bagian kaki candi. Bagian atas candi diperkirakan rusak sejak lama karena tak ada jejak tersisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com