MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 52 mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua (IPMAPA) di Kota Malang, Jawa Timur menggelar aksi penolakan terhadap rencana pemekaran provinsi baru di Papua.
Aksi itu dilakukan di depan Bundaran Alun-alun Tugu Kota Malang pada Senin (21/3/2022).
Massa juga membawa banner besar bertuliskan 'Tolak Pemekaran Provinsi Baru di Tanah Papua'.
Koordinator Aksi, Warius Wilil mengatakan, pemerintah harus melakukan sosialisasi untuk menentukan kelayakan rencana pemekaran wilayah.
Baca juga: Satpol PP Kota Malang Amankan 18 Pasangan Mesum, 6 di Antaranya Berstatus Mahasiswa
"Kabupatennya berapa, distriknya berapa terus desanya berapa, kalau memang layak dimekarkan maka harus dimekarkan, kalau tidak layak dimekarkan kenapa harus dimekarkan," kata Warius, Senin.
Dia menilai bahwa pemerintah tidak melihat dampak buruk terhadap masyarakat jika pemekaran provinsi dilakukan.
Ia khawatir akan terjadi perampasan tanah terhadap masyarakat adat dengan tekanan militer.
"Nanti dampaknya ke masyarakat, ada Batalion, Polda terus Forkopimda nanti secara tidak langsung akan memperluas dan masyarakat tidak punya ruang bergerak. Kebanyakan masyarakat Papua itu bertani," ungkapnya.
Baca juga: Tak Kantongi Izin, Demo Mahasiswa Tolak Pemekaran Papua di Sejumlah Titik Dibubarkan Polisi
Ia juga menduga pemerintah memiliki tujuan di balik adanya pemekaran wilayah yakni untuk memperlancar kepentingan golongan tertentu, utamanya masuknya proyek industri baru.
"Tujuannya untuk memperlancar kepentingan, dalam hal ini mungkin perusahaan proyek-proyek tetapi tidak menjamin kesejahteraan masyarakat setempat, lebih masuk ke kepentingan individu," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.