Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padi Roboh Diterjang Angin Kencang, Petani di Lumajang Terancam Merugi

Kompas.com - 20/03/2022, 16:30 WIB
Miftahul Huda,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Petani di Lumajang, Jawa Timur, dirundung duka. Pasalnya, padi yang mereka tanam tiga bulan lalu roboh akibat diterjang angin kencang pada Jumat (18/3/2022).

Muhtadi (43), salah seorang petani di Kelurahan Jogoyudan, mengaku sedih melihat kondisi padi di sawahnya yang roboh terhempas angin kencang yang melanda tiga Kecamatan di Lumajang 2.

Terlebih, satu pekan lagi padi milik Muhtadi dijadwalkan panen.

"Kalau lihat kayak gini padinya ya pengin nangis, ini satu minggu lagi panen sebenarnya," kata Muhtadi, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Banjir Rendam Rendam 3.121,3 Hektar Sawah, Pemkab Purworejo Klaim Tak Ada Gagal Panen

Muhtadi menambahkan, kondisi padi yang roboh tidak hanya menimpanya. Petani lain juga mengalami hal yang sama.

"Yang roboh banyak sekali, anginnya kayak gitu kan kemarin kencang banget," tambahnya.

Lebih lanjut, Muhtadi menceritakan kondisi sawah padi sebelah lahannya yang juga roboh tapi belum waktunya panen.

Menurutnya, kerugian yang dialami oleh pemiliknya jauh lebih besar. Walaupun sebenarnya bisa diperbaiki dengan cara ditali ke sebuah kayu.

"Kalau yang sebelah sana itu, malah kasihan masih hijau padinya, sebenarnya bisa dibetulin, tapi biaya lagi kan," terangnya.

Baca juga: Dampak Banjir Lumajang, 60 Hektar Tanaman Padi Terancam Gagal Panen

Kini, Muhtadi berharap agar harga padi di pasaran tidak rusak karena akan semakin merugikan petani.

Jika harga padi sampai jatuh ke bawah Rp 4.000, petani jelas tidak akan balik modal.

"Kalau kerugian pastinya belum tahu, tergantung harga nanti, kalau masih di atas Rp 4000 per kilo masih bisa balik modal. Tapi kalau jatuh, ya modalnya saja enggak nutup," pungkasnya.

Sementara itu, Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang belum memberikan keterangan resmi berapa hektar lahan sawah yang terdampak akibat angin kencang disertai hujan yang melanda Lumajang seminggu terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com