LUMAJANG, KOMPAS.com - Puluhan hektar tanaman padi di Lumajang, Jawa Timur, terancam gagal panen akibat terendam banjir sejak Senin (14/3/2022).
Tukidi (56), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Lumajang, terpaksa membuka parit di sawahnya agar air segera mengalir ke sungai. Tukidi menyebut, tanaman padi di sawahnya itu sudah menua dan sudah hampir panen.
"Ya gini harusnya satu bulan lagi panen, kalau sudah terendam seperti ini ya nggak jadi panen," katanya saat ditemui, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Sudah 3 Hari, 6 Desa di Lumajang Terendam Banjir
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, terdapat 60 hektar tanaman padi yang tersebar di enam desa di Lumajang terendam banjir. Tanaman padi itu berpotensi gagal panen.
"Lahan pertanian dari enam desa kurang lebih ada 60 hektar sawah," kata Patria, Rabu.
Patria menambahkan, pihaknya berencana melakukan normalisasi sungai agar ketika curah hujan tinggi, air tidak sampai meluber ke permukiman.
"Ada rencana normalisasi, namun secara teknis dinas pengairan provinsi yang lebih tahu dan akan lakukan asesmen," ungkapnya.
Baca juga: Rumah Terendam Banjir, Warga Wonorejo Geruduk Kantor Pengairan Lumajang
Patria mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan segera koordinasi dengan posko maupun puskesmas jika mengalami gangguan kesehatan akibat banjir.
"Yang terdampak, kalau ada gangguan kesehatan silakan koordinasi dengan posko yang kami buka di balai desa," katanya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.