Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Lumajang Kesulitan Atasi Harga Minyak Goreng yang Melambung

Kompas.com - 17/03/2022, 22:33 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Harga minyak goreng di Lumajang, Jawa Timur, melambung tinggi hingga menyentuh Rp 49.000, Kamis (17/3/2022), usai kebijakan satu harga dicabut oleh pemerintah pusat.

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Kabupaten Lumajang, Hisbulloh Hadi Kurniawan mengatakan, dicabutnya kebijakan satu harga oleh pemerintah pusat dengan mempertimbangkan faktor kelangkaan minyak goreng yang terjadi selama satu bulan terakhir di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Kebijakan HET Dicabut, Harga Minyak Goreng di Lumajang Capai Rp 25.000 Per Liter

Menurutnya, kondisi menjelang Ramadhan akan lebih menyulitkan masyarakat jika kelangkaan terus berlanjut.

"Pertimbangan pemerintah pusat karena adanya fenomena kelangkaan minyak yang itu nasional, tidak hanya Lumajang," kata Wawan melalui sambungan telepon, Kamis.

Wawan mengatakan, meski harga minyak goreng dikembalikan pada kebijakan pasar, stok minyak goreng di toko-toko retail tetap mengalami kekosongan stok.

Pantauan di lapangan, ada beberapa toko yang menyediakan minyak goreng kemasan premium, namun harganya mencapai Rp 24.000 per liter.

Baca juga: Dampak Banjir Lumajang, Warga Mulai Terserang Penyakit

Wawan mengaku bahwa pihaknya kesulitan dalam menyikapi persoalan minyak goreng. Selain tidak adanya produsen minyak goreng di Lumajang, Pemprov Jawa Timur meminta kepada kabupaten dan kota untuk menghentikan operasi pasar.

"Kita tidak ada pabrik minyak di Lumajang. Ini sebenarnya nyambung, artinya apa yang dilakukukan Lumajang jika tidak didukung provinsi yang ada produsennya juga tidak bisa," ungkapnya.

Namun, menurut Wawan, hanya tinggal menunggu waktu untuk mengembalikan harga minyak goreng ke harga normal. Maka dari itu, Wawan mengimbau agar masyarakat Lumajang menjadi konsumen yang cerdas.

"Harapannya masyarakat bisa jadi konsumen yang cerdas dengan mulai mengurangi kebutuhan minyak untuk kebutuhan rumah tangga dan bisa memilih harga di pasaran," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com