Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sutomo Saat Tiba-tiba Atap Rumahnya Terbang akibat Angin Puting Beliung...

Kompas.com - 16/03/2022, 21:25 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Angin puting beliung menerjang Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto dan Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (16/3/2022).

Akibat kejadian itu, empat rumah di Desa Jarak Kulon rusak. Salah satu rumah kehilangan atap pada bagian utama bangunan.

Rumah yang atapnya hilang karena diterjang angin puting beliung itu berada di Dusun Dongeng, Desa Jarak Kulon. Rumah itu ditempati Sutomo (60) bersama istrinya, Sulianah (60).

Baca juga: Atap Rumah Warga di Jombang Terbang Diterjang Angin Puting Beliung

Sutomo menuturkan, angin puting beliung menerjang rumahnya pada Rabu siang sekitar pukul 14.30 WIB. Kala itu, cuaca sedang turun hujan.

Awal turun hujan, ungkap dia, angin mulai berhembus dengan kencang. Lalu detik berikutnya, dia menyaksikan adanya pusaran angin berwarna putih dari arah timur laut.

“Angin puting beliung. Warnanya putih, datangnya dari arah sana (timur laut), itu bersamaan dengan hujan lebat,” kata Sutomo di rumahnya, Rabu petang.

Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Klaten, Sejumlah Pohon Timpa Rumah dan Tutup Jalan

Sutomo sedang berada di rumah saat angin puting beliung itu datang. Sedangkan istrinya berada di warung yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah.

Angin itu tiba-tiba menerbangkan atap rumahnya. Sutomo yang berada di dalam rumah, pindah ke teras hingga ke halaman rumah.

Karena angin datang begitu cepat, Sutomo mengaku tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga di dalam rumah. Dia mengaku hanya fokus menyelamatkan diri.

“Melarikan diri saya, waktu atap rumah mawut (terbang). Waktunya kalau gak salah jam dua atau setengah tiga,” tutur Sutomo.

Kondisi rumah Sutomo, warga Dusun Dongeng, Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Rumah tersebut kehilangan atap akibat diterjang angin puting beliung, Rabu (16/3/2022).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Kondisi rumah Sutomo, warga Dusun Dongeng, Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Rumah tersebut kehilangan atap akibat diterjang angin puting beliung, Rabu (16/3/2022).

Akibat angin puting beliung itu, kondisi rumah Sutomo tampak melompong. Bagian atap tersisa hanya teras dan dapur.

Atap bangunan utama rumah Sutomo menggunakan galvalum. Sedangkan di teras beratap asbes dan dapur beratap genteng. Atap galvalum itu terbang ke pekarangan tetangga yang berjarak sekitar 20 meter.

Selain rumah Sutomo, dua rumah di sekitarnya juga tampak rusak pada bagian atap. Namun, kerusakan rumah itu tidak separah rumah Sutomo.

Baca juga: Warga Korban Banjir di Jombang Tidur Bersama Sapi, Begini Ceritanya

Kepala Desa Jarak Kulon, Ikhwan Muslimin mengungkapkan, angin puting beliung menyebabkan empat rumah warga rusak. Dua rumah rusak parah, dua rumah rusak ringan.

“Rumah yang rusak parah ada dua rumah. Salah satunya rumah Pak Sutomo ini,” kata Ikhwan kepada Kompas.com di lokasi rumah rusak akibat angin puting beliung.

Sementara itu, angin puting beliung juga menerjang wilayah Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno. Lokasi yang diterjang angin puting beliung saling berdekatan dengan wilayah Dusun Dongeng, Desa Jarak Kulon.

Baca juga: Banjir Melanda 22 Desa di Jombang, BPBD: Beberapa Titik di Kecamatan Ploso Mulai Surut

Kepala Desa Menganto Yunus Ardiansyah mengungkapkan, sejumlah pohon besar di jalan raya desa tumbang dan sempat menutup akses jalan utama antar kecamatan.

“Rumah tidak ada yang rusak, hanya pohon-pohon besar yang tumbang. Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa ataupun korban tertimpa pohon,” kata Yunus.

Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang masih membersihkan sisa pohon tumbang yang menutup akses jalan. Akses jalan yang sempat terputus, sudah bisa dilalui pengguna jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com