KOMPAS.com - M Viki (24), pria asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengatakan, terpaksa meminjam uang ke bank untuk membayar utang di toko bangunan usai mendapat bantuan program bedah rumah dari Baznas Lumajang senilai Rp 10 juta.
Biaya yang seharusnya habis Rp 10 juta untuk merenovasi rumahnya, justru membengkak hingga Rp 16,6 juta.
"Karena bingung, saya ambil pinjaman ke bank yang harus saya cicil selama 25x. Itu pun belum bisa menutup seluruh utang saya ke toko bangunan," kata Viki di rumahnya, Jumat (11/3/2022).
Kata Viki, saat dirinya menerima bantuan program bedah rumah dari Baznas Lumajang senilai Rp 10 juta, ia memasrahkannya kepada tetangganya berinisial A, sekaligus perantara bantuan tersebut.
"Uangnya setelah saya terima, cuma saya pegang satu malam kemudian saya pasrahkan ke A karena dia mengaku punya saudara yang punya toko bangunan," ujarnya.
Dijelaskan Viki, pekerjaan merenovasi rumah seluas 9x5 meter tersebut dikerjakan dengan skema borongan dan memakan waktu selama 15 hari.
Bagian rumah yang mengalami renovasi meliputi plafon, pintu belakang dan depan, atap asbes, serta teras.
Baca juga: Terima Bantuan Bedah Rumah, Pria di Lumajang Malah Terjerat Utang di Toko Bangunan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.