Kawanan itu masih berusaha mendapatkan uang dan barang berharga di kantor pabrik. Pada pukul 02.00 WIB datang satpam lainnya, Solekan (30), mengendarai sepeda motor masuk ke area pabrik.
Sampai di pos satpam, ujarnya, Solekan diperlakukan sama dengan rekannya. Kedua tangannya diikat dan mulut ditutup lakban. Keduanya meringkuk tak berdaya di pos satpam.
"Perampok merampas dompet saksi 2 dan mengambil isinya berupa uang sebanyak Rp 1 juta," kata Udiono.
15 menit kemudian datang Widiono (52) yang juga rekan dari kedua saksi masuk ke area pabrik.
Baca juga: Petugas Diadang Pekerja Saat Akan Segel Kafe di Blitar, Pemilik Nyaris Diserang
Kawanan perampok juga menyekap Widiono dan menyeretnya ke kolong sebuah truk lantaran ruang pos satpam sudah penuh dengan dua orang lainnya.
Lagi-lagi kawanan perampok itu merampas dompet Widiono dan mengambil uang sebesar Rp 500.000.
"Jadi totalnya mereka mendapatkan uang dari tiga orang petugas keamanan itu Rp 2,7 juta ditambah satu unit handphone," ujarnya.
Menurut Udiono, kantor di mana brankas uang milik pabrik pupuk itu berada dalam keadaan masih terkunci. Namun, posisi brankas sudah bergeser dari posisi awal dan berada dalam posisi miring.
Polisi, kata dia, juga mendapati jejak dari upaya kawanan perampok itu mencoba membuka paksa brankas namun gagal.
"Kami sedang lakukan penyelidikan dan pengejaran pada para pelaku," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang