Subaedi mengungkapkan, meski jenazah yang dimakamkan lebih dari 60 persen adalah lansia (lanjut usia) tetapi ada saja jenazah usia muda.
"Kemarin ada satu anak-anak usia tiga bulan, kapan hari itu ada usia 27 tahun," katanya.
Bahkan dalam sehari pihaknya pernah memakamkan sebanyak 14 jenazah pada Februari 2022 lalu.
Meski begitu sejauh ini pihaknya tidak ada kesulitan dan setiap kegiatan pemakaman bisa diselesaikan.
Baca juga: Ekonomi Kota Malang Tumbuh 4,21 Persen pada 2021
"Walaupun sampai malam-malam mereka masih menyatakan siap untuk satu tim, belum ada kendala untuk mengarah ke dua tim," katanya.
Sedangkan, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan untuk kasus kematian pada Februari lalu didominasi oleh lansia yang memiliki komorbid.
"Dan dia belum vaksin, kenapa belum vaksin karena skriningnya nggak lolos, karena tensinya terlalu tinggi dan lainnya," kata Sutiaji saat ditemui di Hotel Atria pada Rabu (2/3/2022) usai kegiatan di lingkungan OPD Pemkot Malang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang