Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Jombang, “Kota Santri" Tempat Lahir Gus Dur hingga Sejumlah Pahlawan Nasional

Kompas.com - 27/02/2022, 17:11 WIB
William Ciputra

Editor

KOMPAS.com - Jombang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang terkenal dengan julukan Kota Santri.

Lokasi Kabupaten Jombang cukup strategi, yaitu berada di persimpangan Surabaya-Yogyakarta, Surabaya-Tulungagung, hingga Malang-Tuban.

Jombang dikenal sebagai Kota Santri karena terdapat banyak pondok pesantren dengan santri yang jumlahnya ribuan.

Di antara pondok pesantren di Jombang yaitu Tebuireng, Tambak Beras, Darul Ulum Rejoso, Pondok Pesantren Denanyar.

Jombang juga menjadi tempat lahir tokoh-tokoh bangsa mulai dari pahlawan nasional hingga Presiden Republik Indonesia.

Di antaranya ada KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, Nurcholis Madjid, hingga Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Sejarah Kabupaten Jombang

Jombang termasuk kabupaten muda di Jawa Timur, yang berdiri tahun 1910.

Awalnya Jombang merupakan bagian dari Kabupaten Mojokerto. Lalu pada 21 Oktober 1910 mulai berdiri sendiri.

Meski demikian, wilayah Kabupaten Jombang sudah dihuni manusia dan menjadi saksi banyak kerajaan di masa lalu.

Salah satunya adalah Kerajaan Mataram Kuno yang dipindah pusatnya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok.

Berdasarkan penelitian yang ada, pusat pemerintahan baru Mataram Kuno berada di Watugaluh.

Saat itu, Watugaluh tercatat sebagai sebuah desa di Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Dengan demikian, Jombang sudah menjadi bagian dari percaturan peradaban Jawa sejak abad ke-10 masehi.

Pada masa Majapahit, Jombang menjadi gapura sekaligus pintu masuk ke wilayah Kotaraja.

Gapura barat Majapahit diperkirakan ada di Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang sedangkan gapura selatan ada di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com