Kondisi serupa juga dialani Surono (48), salah satu pengusaha skala rumahan di Desa Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Sejak kelangkaan minyak goreng, Surono mengaku telah merugi hingga Rp 30 juta.
"Beberapa waktu lalu kami merugi sekitar Rp 30 juta untuk pembayaran tepung kanji. Sebab biaya untuk membeli minyak goreng membengkak. Padahal keduanya ini bahan pokok dalam bisnis kami," kata Surono saat ditemui, Rabu (2/2/2022).
Akhirnya Surono terpaksa mengurangi jumlah produksi kerupuknya hingga 30 persen. Hal itu dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan menekan kerugian.
"Sebab, laba dari hasil penjualan digunakan untuk kebutuhan rumah tangga serta gaji karyawan. Jadi kami pikir sebaiknya kita kurangi jumlah produksi saja, sesuai kemampuan kita membeli minyak goreng," jelasnya.
Surono juga mengaku bahwa kondisi kelangkaan minyak goreng kali ini sangat terasa berat.
Biasanya, minyak goreng paling mahal dibelinya berkisar Rp 15.000 hingga Rp 17.000 per liter.
"Sekarang kita beli harganya Rp 20.000 per kilogram jenis minyak goreng curah," jelasnya.
(Penulis: Kontributor Kabupaten Malang, Imron Hakiki | Editor : Dheri Agriesta)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Pengusaha Kerupuk di Menganti Gresik Pontang-panting Cari Minyak Goreng hingga ke Luar Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.