Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Asrama Haji Surabaya, Ini Imbauan Kapolri Jendral Listyo Sigit

Kompas.com, 19 Februari 2022, 21:14 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meninjau Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo Surabaya, Sabtu (19/2/2022).

Tinjauan ini untuk mengetahui kondisi warga yang menjalani perawatan sekaligus memastikan bagaimana pelayanan di sana.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini, 19 Februari 2022: Pagi dan Malam Berawan

Dalam kunjungannya, Kapolri bersama Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga sempat berdialog bersama warga yang tengah menjalani perawatan melalui virtual di Graha BIR Ali.

Kapolri juga memberikan bantuan berupa sembako, masker hingga hand sanitizer kepada tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di sana.

Baca juga: Tinjau Stok Minyak Goreng di Pasar Surabaya, Mendag: Distribusi Harus Cepat dan Masif

Dari hasil dialog langsung bersama warga itu, Kapolri pun memberikan apresiasi kepada Wali Kota Eri Cahyadi beserta para tenaga kesehatan.

Menurut dia, selama warga dirawat, mereka mengaku mendapatkan pelayanan yang baik.

Bahkan, obat-obatan maupun dokter yang merawat pun juga lengkap.

"Sehingga kemudian ini juga diharapkan bisa meningkatkan dan memotivasi semangat agar bisa cepat sembuh," kata Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Sabtu.

Baca juga: Sejumlah ASN Mulai Angkat Kaki dari Rusunawa Surabaya

Imbau warga isolasi terpusat

Dalam kesempatan itu, Kapolri juga mengimbau warga yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan, supaya dapat melakukan perawatan di tempat isolasi terpusat (Isoter).

Utamanya, bagi warga yang rumahnya tidak memenuhi persyaratan untuk isolasi mandiri.

"Saya imbau masyarakat yang di rumahnya melaksanakan isolasi mandiri, namun secara persyaratannya kurang memenuhi, lebih baik dirawat di isoter. Khususnya yang memiliki komorbid, saya imbau dirawat di isoter," tutur dia.

Baca juga: Kasus Covid-19 Varian Omicron Lampaui Delta, Kapolri Minta Warga Waspada

Walaupun case fatality rate (CFR) Covid-19 varian Omicron lebih rendah dari Delta, namun hal itu tetap berisiko menularkan kepada warga yang lain.

Oleh karena itu, dia kembali menyarankan warga yang terpapar supaya lebih baik melakukan perawatan di isoter.

"Sekali lagi terima kasih Pak Wali Kota dan seluruh tenaga kesehatan. Mudah-mudahan kita bisa melalui situasi varian baru ini dengan baik dan kembali normal beraktivitas seperti sedia kala," imbuh dia.

Baca juga: Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya, Simak Harga Tiket dan Jam Buka

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan, selain memberikan support kepada warga isoter, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga memberikan bantuan kepada nakes di HAH.

Pihaknya pun mengucapkan terima kasih kepada Kapolri atas perhatian dan support yang diberikan untuk warga Surabaya.

"Tadi beliau (Kapolri) juga langsung berdiskusi dengan nakes dan warga yang isoter (melalui virtual). Karena beliau ingin memastikan bagaimana pelayanan isoter di Surabaya, bagaimana dengan obat-obatan dan makanannya," kata Eri.

Baca juga: Sejumlah ASN Mulai Angkat Kaki dari Rusunawa Surabaya

Sejumlah warga isoter yang berdialog bersama Kapolri pun menyampaikan senang dengan pelayanan yang diberikan pemkot di HAH.

Bahkan, di antara warga mengakui jika pelayanan yang diberikan pemkot, justru melebihi di luar ekspektasi mereka.

"Dan ini menjadi cambuk bagi kami dan Forkopimda Surabaya untuk kami selalu berbuat lebih bagi masyarakat Kota Surabaya. Kami juga mengucapkan matur nuwun (terima kasih) kepada Forkopimda Surabaya yang terus berjibaku memberikan yang terbaik bagi warga Kota Surabaya," tutur dia.

Baca juga: Ubah Rute, Bandara Ngloram Blora Layani Rute Cepu - Surabaya

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu berharap, dengan adanya kunjungan Kapolri di HAH ini dapat semakin memotivasi jajaran Pemkot dan nakes untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga.

Warga yang menjalani isolasi diharapkan cepat sembuh dan kembali ke keluarganya.

"Untuk (warga) isoter hari ini ada sekitar 212. Kemarin hampir 400 terisi, sekarang 212. Nakes tetap ada 3 shift yang ada di sini, karena (beroperasi) 24 jam," ungkap dia.

Selain beroperasi selama 24 jam, Pemkot Surabaya juga menyiagakan dokter dalam setiap sifnya.

Setidaknya ada 15 dokter yang selalu bersiaga di HAH dalam setiap sif. Namun, jumlah tersebut belum termasuk dengan tenaga kebersihan serta petugas pengantar makanan.

Baca juga: Ajak BBWS Brantas Kolaborasi, Eri Cahyadi: Saya Ingin Menunjukkan Keindahan Kota Surabaya dengan Sungai

"Kami akan berjuang terus bersama-sama dengan Forkopimda Surabaya dan Omicron bisa kita kendalikan. Dan  semoga Surabaya bisa kembali seperti semula untuk menjalankan roda perekonomian," imbuh dia.

Satu di antara warga yang menjalani isoter di HAH adalah Tito Adam Primadani.

Saat berdialog langsung melalui virtual bersama Kapolri, Tito mengaku puas dan senang dengan pelayanan yang diberikan Pemkot Surabaya.

"Kami di Asrama Haji merasa puas dan senang. Kita dibikin happy (bahagia) di sini, supaya imunnya naik sehingga bisa pulang cepat dan bertemu dengan keluarga," tutur dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau