Editor
Rombongan yang menjalani ritual di Pantai Payangan itu merupakan anggota Padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara.
Para anggota ritual berasal dari berbagai kecamatan di Jember. Mereka berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.
Menurut salah satu korban selamat, Bayu, dirinya dan rombongan mulanya melakukan ritual di pinggir laut.
Baca juga: 23 Warga Terseret Ombak Pantai Payangan Jember Saat Ritual, 10 Orang Tewas
Adapun ritual tersebut berupa meditasi.
Bayu menceritakan, tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret sejumlah rekannya.
“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari saya menghindari ombak kedua,” ungkapnya, dilansir dari Kompas TV.
Baca juga: Ritual Tenangkan Diri Berujung Maut, 11 Orang Tewas Terseret Ombak di Pantai Jember
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jember AKBP Hery Purnomo menjelaskan, saat kejadian tersebut ombak di Pantai Payangan memang sedang tinggi.
"Memang situasi ombak tadi malam cukup tinggi. Biasanya pukul 01.00 dini itu situasi laut sedang pasang," jelasnya, dilansir dari Tribunnews.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor: Gloria Setyvani Putri), Kompas TV, Antara, Tribunnews.com
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang