Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majikan Tewas di Tangan Sopir Pribadi, Korban Dibunuh di Garasi Mobil, Ini Ceritanya

Kompas.com - 06/02/2022, 16:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Pria berinisial B ditemukan bersimbah darah di garasi mobil di Jalan dr Soetomo, Kelurahan Payaman, Nganjuk, Jawa Timur pada Sabtu (5/2/2022).

Di tubuh B ditemukan luka bacok di leher dan bagian tubuh lainnya.

Dari hasil penyelidikan, polisi berhasil mengamankan pelaku yakni MYS (28), pria asal Kota Malang.

MYS adalah sopir pribadi korban. Kepada polisi, MYS mengaku nekat membunuh majikannya karena dendam sering dimarahi korban.

Baca juga: Pembunuh Pemuda di Nganjuk adalah Sopir Korban, Motif karena Dendam

Korban pemilik toko perabotan

Mayat B pertama kali ditemukan oleh saksi YS pada Sabtu (5/2/2022). Saat itu YS hendak mengambil mobil di garasi mobil yang disewa ayah B, Joni Siswanto.

Saat masuk ke dalam garasi, YS melihat korban tak bernyawa dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah.

Ayah B, Joni mengatakan sang anak adalah pengusaha toko yang menjual perabotan rumah. Menurut Joni, garasi tempat ditemukannya korban merupakan garasi yang ia sewa.

Joni mengaku selama ini jarang berkomunikasi dengan anaknya tersebut. Ia juga tak tahu apakah anaknya memiliki masalah dengan orang lain.

“Ndak tahu saya semua (apakah korban punya musuh), soalnya saya jarang ketemu. Saya sendiri di sana (di tempat lain) buka toko,” paparnya.

Baca juga: Pria di Nganjuk Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Garasi, Diduga Korban Pembunuhan

Dibunuh sopir pribadi

Polisi mengintrogasi MYS (memakai baju tahanan), Minggu (6/2/2022) siang.KOMPAS.COM/USMAN HADI Polisi mengintrogasi MYS (memakai baju tahanan), Minggu (6/2/2022) siang.
Setelah menerima laporan, polisi langsung turun tangan melakukan penyelidikan.

Tak menunggu lama, polisi menangkap pelaku membunuhan yakni MYS di salah satu kos di wilayah Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk pada Sabtu (5/2/20221) pukul 23.11 WIB.

MYS ditangkap setelah polisi memeriksa saksi dan barang bukti seperti CCTV di lokasi kejadian.

Kapolres Nganjuk, AKBP Boy Jeckson mengatakan MYS telah menjadi sopir pribadi korban sejak dua minggu terakhir.

Ia mengatakan pembunuhan berawal saat korban dan MYS memarkirkan mobil di persewaan garasi mobil yang disewa ayah korban.

Baca juga: Dendam karena Sering Dimarahi, Sopir Ini Habisi Nyawa Majikannya, Ini Kronologinya

Saat itu mereka baru pulang dari toko mebel yang dikelola korban. Di dalam mobil, MYS membunuh korban dengan parang yang dibeli secara online.

“Nah, pada saat masuk ke garasi tersebut langsung dieksekusi oleh si tersangka,” ungkap Boy Jeckson.

“Alat yang digunakan adalah satu bilah parang yang dipesan yang bersangkutan (MYS) secara online, kemudian dikirim secara COD, itulah alat yang digunakan,” lanjut dia.

Baca juga: Ini Motif Sopir Bunuh Siswi SMP di Jambi yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Padahal Baru Seminggu Berkenalan

 

Ambil laptop, uang hingga mobil

Ilustrasi Pencurianvchal Ilustrasi Pencurian
Boy mengatakan usai menghabisi nyawa majikannya, MYS mengambil kunci toko mebel dari saku korban.

Lalu ia pergi ke toko mebel korban dan mengambil barang-barang berharga di rumah korban.

Di antaranya laptop, ponsel, uang tunai kurang lebih Rp 6 jut dan mobil pikap dijual di daerah Blitar.

“Kemudian di dalam rumah yang bersangkutan (tersangka) mengambil harta korban yang ada di dalam kamar. Sehingga ada percikan-percikan darah yang tercecer di seprai kamar korban,” papar Boy Jeckson.

Baca juga: 2 Tahun Minta Pungutan Biaya Pendaftaran Tanah Rp 1 Juta Per Warga, Sekdes di Nganjuk Dijebloskan ke Penjara

“Itu kami jadikan sebagai barang bukti kami, yang saat ini sudah kami kirimkan ke Labfor untuk mengidentikkan dengan jenis darah korban,” sebut dia.

Setelah menjarah barang-barang berharga korban, MYS membuang parang yang dipakainya untuk menghabisi nyawa sang majikan ke sungai.

Dendam karena sering dimarahi

Saat diperiksa polisi, MYS mengaku ia tega menganiaya majikannya karena dendam dan sakit hati.

Selama bekerja, MYS bercerita sering dimarahi korban. Selain itu ia juga kerap diminta untuk bekerja lembur.

“Bahkan ada beberapa kewajiban-kewajiban korban seperti membayar gaji dan sejenisnya itu tidak dipenuhi oleh korban, sehingga pelaku merasa sakit hati terhadap korban,” papar Boy Jeckson.

Baca juga: Seorang Petani Ditemukan Tewas Tinggal Tulang, Diduga Dibunuh Teman karena Gagal Gandakan Uang

Tersangka MYS kini ditahan di Mapolres Nganjuk. Ia bakal dikenakan Pasal 340 KUHP terkait tindak pidana pembunuhan berencana subsider Pasal 338 jo Pasal 365 Ayat 3 KUHP.

“Dengan ancaman hukuman 15 tahun (penjara) bahkan seumur hidup,” pungkas Boy Jeckson.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Usman Hadi | Editor : Priska Sari Pratiwi, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Cak Imin Menyambut Baik jika Khofifah Daftar Pilkada Jatim lewat PKB

Surabaya
Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Maju Pilkada Surabaya Lagi, Eri Cahyadi-Armuji Daftar di DPC PKB

Surabaya
Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: 'Hablum Minal Alam'

Luncurkan Ansor Go Green, Gus Addin Jauharuddin: "Hablum Minal Alam"

Surabaya
Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Perjuangan Mbah Tono, Pemulung di Ponorogo yang Berangkat Haji Setelah 26 Tahun Menabung

Surabaya
Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Truk Elpiji Tabrak Sepeda Motor, Satu Keluarga Asal Ngawi Tewas di Lokasi

Surabaya
Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

Surabaya
Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Bus Wisata Angkut 25 Orang Terguling di Tanjakan, Sopir Diduga Tak Kuasai Medan

Surabaya
Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Dominasi Perolehan Kursi DPRD Situbondo, PKB dan PPP Bisa Usung Calon Sendiri di Pilkada

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Kronologi Kecelakaan Truk Tangki di Jalur Jember-Banyuwangi, 1 Tewas dan Rumah Warga Rusak

Surabaya
Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Pengedar Sabu Asal Lumajang Ditangkap Usai Bertransaksi di Depan Restoran Ayam Goreng

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com