"Banyak yang meragukan saya bisa menerbangkan pesawat, tapi saya tidak lelah untuk terus mencoba," katanya.
Kurang lebih dua tahun Humaidi terus melakukan uji coba. Banyak peralatan dan bahan-bahan yang dia pergunakan, salah satunya styrofoam.
Pada tiga kali percobaan terakhir, uji coba mulai terlihat hasilnya.
Pesawat yang dia buat bisa terbang, tapi tidak bisa dikontrol ketika mendarat.
"Terus mencoba hingga semua kekurangan bisa disempurnakan," terang pria yang akrab disapa Ra Humaidi ini.
Selain tenaga, Humaidi juga mengorbankan anggaran yang tidak sedikit dalam percobaanya.
Beberapa kali percobaan yang dilakukan, ada yang menghabiskan biaya sampai Rp 3 juta. Namun hal itu tidak menghentikannya untuk meraih kesuksesan.
"Yang benar-benar bisa terbang dengan baik, sekitar tiga bulanan," ungkapnya.
Kerja keras Humaidi akhirnya berbuah manis. Pesawat yang dirakitnya akhirnya bisa terbang dengan sempurna.
Videonya menerbangkan minatur pesawat tersebut juga viral hingga langsung dipesan dari berbagai daerah, salah satunya Sidoarjo.
Harga miniatur pesawat buatan Humaidi beragam sesuai ukuran. Humaidi membanderol mulai dari Rp 6 juta sampai Rp 15 juta.
Semakin besar ukurannya semakin mahal harganya.
"Selain ukuran, durasi lamanya terbang juga menentukan harga. Bisa saja ukurannya lebih kecil, tapi durasi terbang lebih lama, juga lebih mahal dari yang ukuran besar," ujar Humaidi. (Penulis : Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman|Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.