KOMPAS.com - Video seorang pria bernama Suhud (53) di Gresik, Jawa Timur, dilumuri kotoran sapi dan diduga dipersekusi warga menjadi viral di media sosial.
Peristiwa itu terjadi di Desa Sumurber. Tampak dalam video, Suhud duduk di halaman dan sejumlah warga melumuri kotoran sapi.
Dilansir dari Tribunnews.com, beberapa warga lainnya hanya tampak menonton aksi tersebut. Video terseubt menjadi viral setelah diunggah oleh akun Facebook Arifin Latief.
Selain itu, Suhud juga tampak mendapat perlakuan kasar dari beberapa warga.
Baca juga: Pasar Sidayu Terbakar, Bupati Gresik Janji Akan Segera Bangun yang Baru
Menurut salah satu warga setempat, Muhammad Natic, warga kesal dengan perbuatan Suhud yang berulang kali melempari balai desa dengan kotoran sapi.
Warga sempat menegur dan mengingatkan Suhud agar tak mengulangi perbuatan itu, namun tak dituruti Suhud.
Baca juga: Pria di Gresik Dilumuri Kotoran Sapi, Warga Kesal Korban Pernah Lempar Kotoran Sapi ke Balai Desa
"Saya sendiri terus terang kecewa dengan Suhud. Sebab bagaimana pun, balai desa itu kan simbol pemerintahan tingkat desa," ujar Natiq saat ditemui di Balai Desa Sumurber, Rabu (2/2/2022).
Natiq lalu menceritakan, beberapa waktu sebelumnya, Suhud sempat melempari balai desa dengan kotoran sapi dan membuat aktivitas pelayanan tutup selama 1,5 bulan.
"Balai desa harus tutup sampai 1,5 bulan karena dilempari kotoran sapi oleh Suhud. Otomatis ya mengganggu pelayanan ke masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Seorang Pria Dilumuri Kotoran Sapi di Balai Desa, Bupati Gresik Turun Tangan
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani segera mendatangi Balai Desa Sumurber untuk menenangkan warga.
Saat itu Fandi hadir didampingi dari kepolisian dan TNI. Yani memaklumi kemarahan warga lantaran Suhud seringkali melempari Balai Desa Sumurber dengan kotoran sapi.
"Saya akan coba supaya kasus ini berakhir dengan mediasi, dan saya berharap semua warga dapat kompak, rukun, kondusif dengan menjaga keamanan serta ketentraman," kata Yani.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.