Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menyampaikan, sebagai upaya untuk mencegah varian Omicron di Kota Surabaya, warga diminta konsisten dalam menerapkan prokes selama menjalankan aktivitas.
"Kami juga terus memperkuat upaya 3T (Testing, Tracing dan Treatment) secara agresif dan massif, kemudian memfasilitasi tempat isolasi terpusat bagi yang terkonfirmasi positif sampai sembuh," kata Nanik.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pengetatan dan pengawasan terhadap keluar masuknya warga luar Kota Surabaya.
Serta memastikan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) telah melakukan karantina sesuai SOP melalui peran Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo di masing-masing wilayah.
Baca juga: 15 Anak di Surabaya Terjangkit DBD, 1 di Antaranya Meninggal, Begini Penjelasan Dinkes
"Masyarakat harus selalu patuh dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi secara tertib agar bisa terlacak jika ada kasus konfirmasi ataupun kontak erat di tempat umum. Di samping itu juga, dapat mendeteksi kapasitas layanan publik telah overload atau belum," tutur dia.
Nanik menambahkan, secara umum gejala yang ditunjukkan oleh pasien yang terpapar varian Omicron adalah gejala ringan.
Sehingga, apabila mempunyai gejala batuk dan pilek, serta telah melakukan perjalanan dengan riwayat perjalanan luar kota yang berisiko, warga diminta memeriksakan diri untuk dilakukan swab.
"Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan dan penyebaran varian Omicron," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.