Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Tuban yang Terdampak Proyek Kilang Minyak, Kini Tak Punya Pekerjaan

Kompas.com - 25/01/2022, 19:36 WIB
Hamim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Setahun yang lalu, warga terdampak proyek strategis nasional pembangunan kilang minyak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, banyak yang menjadi miliarder mendadak setelah mendapatkan uang pembebasan lahan.

Namun hal itu tidak terjadi di semua desa di sekitaran proyek.

Sebagian besar warga Dusun Tadahan, Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Tuban, hanya mendapatkan ganti untung kurang dari Rp 1 miliar.

Padahal banyak warga juga harus menerima keputusan relokasi karena perkampungan mereka dibangun kilang minyak PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia.

Baca juga: Presdir Pertamina Rosneft Sedih Lihat Warga Tuban Borong Mobil, Khawatir Uang Tak Digunakan dengan Tepat

Suwarto mengatakan, dari 45 Kepala Keluarga warga Dusun Tadahan, Desa Wadung, yang mendapatkan uang ganti pembebasan senilai Rp 1 miliar lebih hanya berjumlah 5 sampai 6 orang saja.

Selebihnya hanya menerima Rp 300 juta sampai 600 juta.

"Kalau yang miliarder itu sana warga Desa Sumurgeneng dan Wadung Krajan, karena banyak lahan pertaniannya yang terdampak pembebasan lahan" kata Suwarto, kepada Kompas.com, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Dulu Kaya Raya, Kini Warga Kampung Miliarder di Tuban Mengaku Menyesal Jual Tanahnya

Minta perusahaan pekerjakan warga

Suwarto menyebutkan, mayoritas warga Dusun Tadahan memang banyak yang tidak memiliki lahan garapan.

Sebab, lahan garapan mereka sudah terkena imbas pembebasan lahan PLTU pada tahun 1986 silam.

Sebagian besar warga Dusun Tadahan, banyak yang bekerja menjadi buruh tani untuk menyambung hidup, dan sebagian warga yang masih muda memiliki keahlian bekerja di PLTU.

Baca juga: Dapat Rp 2,5 Miliar, Warga Kampung Miliarder Tuban Menyesal dan Demo Pertamina, Ini Alasannya

 

Dengan pembangunan kilang minyak ini, mereka harus berpindah lagi dan tidak memiliki sumber penghasilan. Sebab, lahan pertanian mereka sekarang sudah tidak ada lagi.

"Kalau saya masih ada pekerjaan, terus yang saya pikirkan itu tetangga yang dulu hanya buruh tani, sekarang lahannya sudah dijual semua," jelasnya.

Suwarto mengaku tidak tega melihat kondisi tersebut.

Dia berharap pihak perusahaan menepati janji akan memperkerjakan warga terdampak terutama yang terdampak relokasi.

Baca juga: Warga Kampung Miliarder Tuban, Dulu Borong 176 Mobil dan Dapat Uang Miliaran Rupiah, Kini Menyesal lalu Demo Pertamina

Jual hewan ternak

Seperti Pak Musanam, warga setempat yang tidak punya lahan pertanian.

Dia mendapatkan uang pembebasan lahan tetapi langsung habis untuk membeli tanah dan membangun rumah.

Untuk biaya hidupnya, Musanam terpaksa harus menjual hewan ternaknya, karena tidak ada penghasilan tetap sejak terdampak relokasi.

Baca juga: Penyesalan Warga Kampung Miliarder di Tuban, Terpaksa Jual Sapi untuk Bertahan Hidup

Hal yang sama dialami ibu Wikoyah (63), seorang perempuan lanjut usia yang tinggal sendirian.

Kini dia hanya menggembala kambing saja.

Padahal, sebelum terdampak relokasi, Wikoyah masih bisa menjadi buruh tani di kampungnya karena lahan pertanian masih belum terdampak pembebasan

"Sekarang untuk kebutuhan makan sehari-hari saja, dia harus menjual tiga ekor kambingnya," tuturnya.

Menurutnya, orang-orang yang seperti Musanam dan Ibu Wikoyah inilah yang harus dipikirkan.

Sebab mereka terdampak tetapi tidak dipekerjakan karena adanya persyaratan usia dan lain sebagainya.

"Makanya, warga kemarin itu sebetulnya menagih janji pihak Pertamina, warga usianya di atas 50 tahun yang terdampak relokasi ini coba dipikirkan juga," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com