Untuk penanganannya, Nanik menerangkan bahwa Dinkes Surabaya memberikan pengobatan layanan gratis yang diberikan oleh 13 puskesmas dan 10 rumah sakit di Kota Surabaya.
Pihaknya juga memberikan pendampingan, konseling, dan memberikan home care ke rumah penderita HIV, serta memberikan dukungan.
"Dari kelurahan juga memberikan susu dan permakanan untuk penderita yang tidak mampu. Kita juga selalu memberikan informasi yang komprehensif terhadap pencegahan penularan, yang rutin kita lakukan kepada sekolah, mahasiswa, kelompok pekerja hiburan dan masyarakat luas yang rentan terhadap penyakit ini," ujarnya.
Baca juga: Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 1 Orang Tewas, 5 Penumpang Terluka
Tidak hanya itu, pihaknya juga membentuk petugas penjangkau yang menjangkau kelompok-kelompok berisiko dengan melakukan akses pemeriksaan HIV di layanan Dinkes Kota Surabaya.
Pihaknya juga melakukan monitoring pemberian pengobatan dengan pemeriksaan secara berkala, serta berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata untuk mendatangi rumah hiburan.
"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sampai dengan tahun 2021 lalu ada penurunan signifikan dibanding tahun 2018 yang paling tinggi. Maka skrining terus kami lakukan dan Kota Surabaya juga memiliki Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang aktif di 31 kecamatan," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.