Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Hoaks Status Gunung Kelud Naik Jadi Waspada, Polisi Turun Tangan

Kompas.com - 17/01/2022, 06:38 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sebuah video menyebutkan status kegununangapian Gunung Kelud naik level dari normal ke waspada viral di YouTube.

Video itu berjudul "Waspada Gunung Kelud Siaga 1 || Warga Tetap Untuk Waspada Kemungkinan Akan Terjadi Letusan Kecil".

Pada video berdurasi 3 menit 8 detik yang diunggah oleh akun Suara Rakyat itu menyebut, kenaikan status mulai terjadi pada 1 Januari 2022.

Pada video itu, kabar kenaikan status tersebut disampaikan oleh Kepala Bakesbangpol Kota Blitar berdasarkan radiogram Badan Geologi Kementerian ESDM.

Pantauan Kompas.com pada Minggu (16/1/2022) malam, video tersebut telah dilihat sebanyak 7.200 penonton sejak diunggah dua hari sebelumnya.

Namun faktanya, kabar yang disampaikan dalam video tersebut tidak benar alias hoaks.

Baca juga: Gunung Kelud: Letak Geografis, Astronomis, dan Lempeng Pembentuknya

Petugas Pengamat Gunung Api Kelud dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Budi Prianto mengatakan, sejauh ini tidak ada peningkatan status Gunung Kelud dan statusnya masih Normal.

"Untuk saat ini Kelud dalam kondisi (status) normal. Kegempaan vulkanis tiga kali sebulan, kondisi air 40 derajat celcius. Itu semua untuk Kelud masih normal," ujar Budi saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (16/1/2022) malam.

Oleh sebab itu, ia menyatakan kabar kenaikan level status tersebut merupakan kabar tidak benar dan tak berdasar.

"Juga tidak bertanggungjawab," jelas pria yang bertugas di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri itu.

Pos pengamatan Gunung Api Kelud yang berbentuk bangunan berlantai dua itu sendiri lokasinya berjarak sekitar lima kilometer dari puncak.

Atas munculnya video yang tidak benar itu, Polres Kediri pun turun tangan. Petugas berupaya menyanggah kabar itu dengan menyebar flyer berupa tangkapan layar video yang telah distempel hoaks.

 

Selain itu, polisi juga menyelidiki unggahan video tersebut.

"Sedang dalam penyelidikan kami," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Rizkika Putra Atmada, Minggu malam.

Sementara itu, bagi masyarakat yang ada di sekitaran Gunung Kelud, kabar bohong seperti itu setidaknya sudah terjadi ketiga kalinya.

"(Menghadapinya) Kami tenang-tenang saja karena sumber informasi terpercaya kami tetap dari PVMBG atau pos pantau Kelud," ujar Prapto, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar.

Baca juga: Warga Lereng Kelud Temukan Benda Kuno Diduga Peninggalan Era Kerajaan

Ada pun pengamat senior kegunungapian Kelud Khoirul Huda, memberikan edukasi kepada masyarakat.

Ia meluruskan, penyebutan istilah level status kondisi kegunungapian itu dibagi empat tingkatan yaitu Normal, Waspada, Siaga, serta Awas.

"Kalo siaga satu itu pasti bukan PVMBG yg keluarin. Karena gunungapi enggak punya Siaga 1,2,3 dan seterusnya," ujar Khoirul Huda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com