MADIUN, KOMPAS.com - Pemerintah China menghentikan ekspor porang dari Indonesia karena kualitasnya kurang bagus.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Heri Purnamo kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Harga Porang di Madiun Anjlok Jadi Rp 6.000 Per Kg, Pemkab Klaim Petani Masih Untung
Sodik mengakatan, Pemerintah China menutup keran ekspor umbi porang atau Amorphophallus Muelleri Blume dalam satu tahun terakhir.
Sodik menyebut, pengiriman porang dengan kualitas yang kurang bagus membuat pengusaha di China kecewa. Akibatnya, mereka menghentikan sementara ekspor porang dari Indonesia.
“Itu (penutupan ekspor) karena kelengahan kita. Pada saat tahun 2020 kita melakukan ekspor ternyata kualitasnya kurang bagus sehingga China kecewa. Itu berawalnya dari itu,” kata Sodik, Senin.
Baca juga: Polisi Tangkap Warga Jember, Curi 3.000 Bibit Porang yang Sudah Ditanam
Sodik mengatakan, untuk membuka lagi keran ekspor, China memberlakukan syarat yang ketat. Salah satunya pengusaha dari negeri tirai bambu itu harus tahu riwayat porang yang ditanam oleh petani.
Karena itu, saat ini dilakukan register kebun yang digunakan petani dari tingkat kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat.
“Dia (China) ingin tahu asal usul bibit ini seperti apa. Makanya kami sampaikan ke petani untuk memperhatikan kualitasnya,” ungkap Sodik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.