Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Kurang Bagus Disebut Jadi Penyebab China Tutup Ekspor Porang

Kompas.com - 10/01/2022, 16:45 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Pemerintah China menghentikan ekspor porang dari Indonesia karena kualitasnya kurang bagus.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Heri Purnamo kepada Kompas.com, Senin (10/1/2022).

Baca juga: Harga Porang di Madiun Anjlok Jadi Rp 6.000 Per Kg, Pemkab Klaim Petani Masih Untung

Sodik mengakatan, Pemerintah China menutup keran ekspor umbi porang atau Amorphophallus Muelleri Blume dalam satu tahun terakhir.

Sodik menyebut, pengiriman porang dengan kualitas yang kurang bagus membuat pengusaha di China kecewa. Akibatnya, mereka menghentikan sementara ekspor porang dari Indonesia.

“Itu (penutupan ekspor) karena kelengahan kita. Pada saat tahun 2020 kita melakukan ekspor ternyata kualitasnya kurang bagus sehingga China kecewa. Itu berawalnya dari itu,” kata Sodik, Senin.

Baca juga: Polisi Tangkap Warga Jember, Curi 3.000 Bibit Porang yang Sudah Ditanam

Sodik mengatakan, untuk membuka lagi keran ekspor, China memberlakukan syarat yang ketat. Salah satunya pengusaha dari negeri tirai bambu itu harus tahu riwayat porang yang ditanam oleh petani.

Karena itu, saat ini dilakukan register kebun yang digunakan petani dari tingkat kabupaten, provinsi hingga pemerintah pusat.

“Dia (China) ingin tahu asal usul bibit ini seperti apa. Makanya kami sampaikan ke petani untuk memperhatikan kualitasnya,” ungkap Sodik.

Sodik menjelaskan, ke depan pihak akan menelusuri lahan, pengolahan lahan, budidaya hingga asal muasal bibit porang yang akan diekspor ke China.

Kondisi itu menjadi catatan penting bagi seluruh petani porang sebelum keran ekspor porang ke China kembali dibuka.

Apalagi, saat ini Kabupaten Madiun memiliki lahan porang sekitar 6.200 hektar dengan hasil 50.000 sampai 60.000 ton pertahunnya.

Terkait penentuan layak atau tidaknya porang itu diekspor, menjadi ranah Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalencana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Jasa Tur di Surabaya Dilaporkan karena Dugaan Penipuan, Total Kerugian Rp 166 Juta

Surabaya
RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Surabaya
Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Heboh Puluhan Sapi di Nganjuk Mati Mendadak, Diduga Keracunan

Surabaya
Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Dilaporkan Kasus Penganiayaan, Anak DPRD Surabaya Penuhi Panggilan Polisi

Surabaya
Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Mobil Pikap Terbalik di Lamongan Usai Tabrak Median Jalan, Motor dan Warung

Surabaya
Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Pilkada Banyuwangi, Partai Golkar Nyatakan Dukungan kepada Ipuk Fiestiandani Azwar Anas

Surabaya
Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Dapat Total Remisi 14 Bulan, Eks Bupati Malang Rendra Kresna Bebas Bersyarat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com