SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menanggapi laporan warga Kemlaten, Wiyung, dan Karangpilang, terkait genangan air setelah hujan pada Selasa (4/1/2022) sore.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan, genangan air di kawasan itu lama surut karena kapasitas pompa air di rumah Pompa Kedurus kurang besar.
Baca juga: Data MBR di Surabaya Kini Wajib Ditempel di Balai RW, Dinsos Ungkap Alasannya
Saat ini, pihaknya segera melakukan penggantian kapasitas pompa air yang lebih besar agar tidak terjadi lagi genangan air.
"Jadi di Kemlaten, Wiyung dan Karangpilang, itu kan pembuangannya ke arah Dam Kedurus Dukuh I. Nah, di sana (rumah pompa Kedurus Dukuh I) ternyata masih menggunakan pompa lama dan kapasitasnya tidak terlalu besar," kata Lilik di Surabaya, Rabu (5/1/2022).
Lilik menyebutkan, eda empat unit pompa di Kedurus. Seluruhnya memiliki kapasitas yang sama, yakni 2,5 meter kubik/detik.
Lilik akan mengganti keempat pompa air tersebut dengan kapasitas yang lebih besar, yakni ukuran kurang lebih 5 meter kubik/detik.
"Nah, ini kita sedang berkoordinasi dengan teman-teman pusat untuk minta izin meng-upgrade kemampuan pompa airnya, yang dibutuhkan itu berapa kapasitasnya," ujar Lilik.
Setelah berkoordinasi dan meng-upgrade kapasitas empat pompa air itu, kemudian debit air akan dialirkan ke arah sungai Rolak.
"Pompa itu sebelumnya kan milik Dinas PU Sumber Daya Air (DPUSDA) Provinsi Jatim, sekarang sudah diberikan ke kami. Jadi nanti kita minta izin mengupgrade kemampuan pompa airnya ke teman-teman pusat," imbuh dia.
Sementara itu, Camat Wiyung Budiono mengatakan, untuk mengatasi genangan di wilayah kerjanya, ia telah berkoordinasi dengan DSDABM Kota Surabaya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.