SURABAYA, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya menggelar sosialisasi kepada Camat dan Lurah se-Kota Surabaya, membahas tentang inovasi pemutakhiran data bagi penerima bantuan dengan kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Rabu (5/1/2022l).
Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan, sosialiasi tersebut berkaitan dengan pengisian dan verifikasi data melalui laman website resmi Pemkot Surabaya.
Baca juga: Eri Cahyadi Minta Camat dan Lurah Bantu UMKM di Surabaya Urus NIB, Ini Tujuannya
Nantinya, para camat dan lurah akan membantu melakukan sosialisasi pengisian data kepada perangkat kampung setempat.
"Kami melakukan sosialisasi terkait website SI-MBR, nanti para perangkat kampung seperti RT/RW bisa melakukan verifikasi terhadap data MBR warga Kota Surabaya," kata Anna
Ia menjelaskan, hal ini dilakukan karena kondisi yang ada di Kota Surabaya, terkait penerima bantuan manfaat yang telah meninggal atau berpindah rumah, namun masih tercantum sebagai penerima bantuan.
Akibatnya, data tersebut tidak mengalami perubahan.
RT/RW kemudian mendapat kesempatan untuk mengetahui kondisi warganya dan melakukan update data serta verifikasi data.
"Nanti kalau ada warga yang sudah mampu, maka dilakukan verifikasi bahwa dia sudah mampu dan tidak mendapat bantuan. Lalu kalau ada warga yang membutuhkan, maka bisa diajukan," ujar dia.
Baca juga: Begini Penanganan Covid-19 oleh Dinkes Surabaya Usai 2 Warga Terinfeksi Varian Omicron
Ia kemudian memberikan waktu selama empat hari untuk melakukan pemutakhiran data.
Setelah itu, data akan dicetak dan ditempelkan di setiap Balai RW berdasarkan data penerima bantuan manfaat warga setempat.
Selanjutkan, pihaknya kembali memberikan kesempatan kepada RT, RW, LPMK, pendamping PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) untuk memastikan data tersebut.
Kemudian, data tersebut akan diserahkan kepada Dinsos Surabaya.
"Apabila ada nama usulan baru, maka akan langsung kami survei, lalu akan kita cetak dan tempel lagi ke balai RW. Kalau data sesuai, maka akan diusulkan Pemerintah Daerah dalam hal ini Pak Walikota (Eri Cahyadi) kepada Kemensos," ucap dia.
Oleh karena itu, setiap bulannya data tersebut akan terus berubah secara dinamis.
Pengecekan data dinamis itu dilakukan, agar data lama yang mungkin sudah tidak menerima bantuan, tidak muncul kembali.
"Agar data itu lebih tertata lagi, bagi warga kita yang mungkin betul-betul membutuhkan," kata dia.
Baca juga: Pilihan Bus AKAP Jakarta-Surabaya, Lengkap dengan Daftar Harganya