Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Telat Minum Obat, ODGJ Aniaya Ibunya karena Tak Dibelikan Buku untuk Mengaji

Kompas.com - 04/01/2022, 14:59 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - EP (35), warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, menganiaya ibunya sendiri yang sudah tua karena dipicu masalah sepele. EP yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu baru tiga pekan pulang dari rumah sakit jiwa.

EP menganiaya ibunya, Murtiyem (71), di dapur rumahnya pada Senin (3/1/2022) petang. Alasannya, sang ibu tak membelikan EP buku untuk belajar mengaji.

Baca juga: Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun Akan Dimulai, Dinkes Blitar Targetkan Capai 70 Persen dalam Sebulan

Kapolsek Talun AKP Imam Subechi mengatakan, EP melakukan penganiayaan itu saat sang ibu sedang beraktivitas di dapur.

"Waktu kita tanya kenapa memukuli ibunya sendiri, katanya karena minta buku buat belajar mengaji tidak dibelikan," ujar Subechi saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/1/2022).

Akibat penganiayaan itu, kata dia, Murtiyem mengalami luka robek di pelipis mata kiri dan lebam pada wajah dan mata kanan.

Menurut Subechi, usai menganiaya Murtiyem, EP memberitahu warga sekitar bahwa ibunya berdarah.

"'Kae lho mbokku getihen (itu lho ibuku berdarah)'," kata Subechi menirukan perkataan EP.

Setelah itu, tiga tetangga segera memeriksa ke dalam dapur rumah Murtiyem. Mereka mendapati Murtiyem terbaring di lantai dengan kondisi kepala berdarah.

Warga pun melapor ke perangkat desa setempat dan meneruskan laporan kepada pihak kepolisian.

Murtiyem segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, ujar Subechi, sedangkan EP malam itu juga dikirim ke rumah sakit jiwa di wilayah Kabupaten Malang.

Telat minum obat

Subechi mengatakan, EP sebenarnya tidak memiliki catatan melakukan penganiayaan meskipun dikenal sebagai seorang ODGJ.

Berdasarkan catatan yang ada, kata Subechi, EP sudah enam kali keluar masuk rumah sakit jiwa.

"Jadi baru kali ini dia melakukan tindakan kekerasan. Sebelumnya paling teriak-teriak saja kalau sedang kambuh," ujarnya.

Subechi menduga, peristiwa itu terjadi karena EP telat meminum obat yang diberikan rumah sakit jiwa.

"Mereka ini tinggal berdua saja. Ibunya sudah tua dan mungkin tidak begitu paham bahwa anaknya harus rutin meminum obat. Jadi sepertinya memang telat minum obat," kata Subechi.

Baca juga: Wali Kota Blitar Tutup Makam Bung Karno secara Mendadak, Pengunjung Kecele

Dugaan itu, lanjutnya, didasarkan pada temuan obat-obatan di rumah mereka yang masih cukup banyak.

Kata Subechi, EP memiliki kakak perempuan namun sudah memiliki rumah sendiri di desa lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com