Ia memastikan, para pejabat yang dilantik hari ini adalah mereka yang memiliki nilai tinggi dari hasil tes asesmen.
"Jadi mereka yang punya nilai tinggi di antara asesmen, sampai semua jabatan terpenuhi," kata dia.
Oleh sebab itu, Eri menegaskan bahwa para pejabat yang baru saja dilantik ini bukan karena memiliki kedekatan dengan wali kota.
Tetapi, karena mereka memang berkompeten sesuai dengan nilai dari hasil asesmen.
"Tetapi akan saya buatkan nilai kontrak kerja output, outcome akan ditandatangani. Kalau tidak sesuai, ya harus berhenti. Yang saya harapkan hasil asesmen sesuai di lapangan," tegas dia.
Baca juga: Daftar Lengkap Kode Pos Kota Surabaya
Selama satu tahun ke depan, setiap pejabat pemkot akan menandatangani kontrak kinerja.
Dalam kontrak kinerja itu juga tercantum, bahwa apabila pejabat tersebut tidak memenuhi output dan outcome, maka wajib mengundurkan diri.
"Kalau tidak sesuai, saya berharap ya mundur sendiri. Tidak ada persaingan antar OPD. Karena saya mencopot (pejabat) dari jabatannya itu karena output dan outcome nya tidak sesuai," jelas dia.
Baca juga: Final Piala AFF 2020: Warga Surabaya Doakan Tim Garuda, Armuji Prediksi Indonesia Menang 1-0
Di samping menerapkan kontrak kinerja, Eri juga memastikan bakal rutin melakukan rotasi setiap 1, 2 atau maksimal 3 tahun sekali.
Bagi dia, selama masa itu, Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemkot Surabaya harus dilakukan rotasi agar dapat saling merasakan OPD yang lain.
"Di tahun 2022 kebutuhan umat itu pasti lebih besar. Saya contohkan, ketika saya turun sendiri masih ada orang tidak sekolah, ada permakanan stunting. Ketiga, ketika banjir, lurah tidak turun," kata Eri.
"Bahkan, saya pernah ngantor di Balai RW, ya tidak diteruskan. Nah, inilah saya ingin dengan semangat yang sama di tahun 2022 ada perubahan. Karena kita ini sayyid, pelayan," tutur Eri.
Baca juga: Pengrajin Lontong di Surabaya Keluhkan Tagihan Gas Rp 21 Juta, Armuji Akan Panggil PGN