Mengawali latihan di SSB Airlangga, Nadeo kemudian berpindah ke SSB Macan Putih.
Di SSB Macan Putih, Nadeo menorehkan banyak prestasi, antara lain juara 2 Piala Toyota di Jawa Tengah dan juara Manchester United Premier Cup kualifikasi Jawa Timur.
Kemampuannya menjaga mistar gawang membuat banyak klub melirik.
Bahkan dia sudah memperkuat Timnas U-19 saat melawan Singapura beberapa tahun lalu.
Kemudian dia bergabung dengan Borneo FC dan kini menjadi penjaga gawang Bali United.
"Awalnya di Borneo FC hanya penjaga gawang cadangan, trus saya suruh sabar karena semua butuh proses. Akhirnya menjadi penjaga gawang inti itu," lanjut wanita yang membuka usaha salon kecantikan dan juga gerai minuman segar ini.
Baca juga: Profil Nadeo Argawinata, Kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2020
Rupanya, Ninuk menduga bakat Nadeo turun dari kakeknya yang juga seorang pemain bola.
"Kalau Daddy-nya sekadar hobi saja, bukan pemain bola," ujarnya.
Kakeknya adalah pemain dari klub Joko Tole yang cukup terkenal di liga tarkam.
"Kalau kakeknya masih ada, pasti dia akan bangga ada yang meneruskan profesinya," ujar Ninuk.
Hingga saat ini, Nadeo dinilai tidak mengalami perubahan sikap meskipun sudah menjadi pemain profesional.
"Kalau pulang, ya ada saja yang dikerjakan. Misalnya cabuti rumput yang banyak tumbuh di depan (rumah)," ujar Ninuk.
Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.