Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Ponorogo, dari Bathoro Katong yang Mendirikan Kadipaten Pramana Raga

Kompas.com - 06/03/2021, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah kampung mati di Kabupaten Ponorogo menjadi perbincanngan di media sosial.

Kampung tersebut berada di Dusun Krajan I, Dukuh Sumbulan, Desa Plalang, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.

Tidak ada satu pun warga yang tinggal di kampung tersebut sejak lima tahun terakhir. Padahal  pada tahun 1850, di kampung tersebut sempat berdiri pondok pesantren milik Nyai Mutadho anak ulama dari Demak.

Baca juga: Tari Reog Ponorogo, Kisah Melamar Putri Kediri hingga Media Dakwah

Keberadaan pondok tersebut membuat banyak warga berdatangan untuk menimba ilmu.

Menurut warga yang pernah tingga di kampung tersebut, ada 30 kepala keluarga yang tingga;. Namun satu per satu dari mereka pindah karena akses jalan yang sulit, menikah atau ikut keluarga lain

Terakhir hanya ada dua kepala keluarga yang juga memutuskan untuk pindah sejak lima tahun lalu karena pemukiman itu sepi.

Baca juga: Bukan karena Mistis, Ini Penyebab Satu Kampung di Ponorogo Ditinggalkan Semua Warganya

Bathoro Katong mendirikan kadipaten

Reog Ponorogo menjadi bagian dari pertunjukan Mahabaya The Epic Story of Life Journey  di Trans Studio Bandung yang mengkolaborasikan kesenian budaya tradisional dengan sirkus internasionalARSIP TRANS STUDIO BANDUNG Reog Ponorogo menjadi bagian dari pertunjukan Mahabaya The Epic Story of Life Journey di Trans Studio Bandung yang mengkolaborasikan kesenian budaya tradisional dengan sirkus internasional
Kabupaten Ponorogo berada di Provinsi Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.

Kabupaten Ponorogo tak bisa dilepaskan dari cerita tentang Bathoro Katong yang dinobatkan menjadi adipati pertama Kadipaten Ponorogo pada tahun 1837.

Dikutip dari antaranews.com, peneliti reog Rido Kurnianti menjelaskan Bathoro Katong bernama asli Lembu Kanigoro.

Ia adalah putra kelima Prabu Brawijaya V yakn adik Raja Demak Raden Patah. Agar masyarakat yang masih banyak menganut Hindu Budha bisa mudah menerima, Raden Patah memberi nama adiknya Bathoro Katong.

Baca juga: Kisah Kampung Mati di Ponorogo, Ahli Waris Tanah Tolak Tawaran Pengembang Bangun Perumahan, kecuali...

Bathoro Katong berasal dari kata "batara" yang berarti dewa dan "katon" yang berarti menampakkan diri sehingga Bathoro Katong berarti dewa yang mewujud atau menampakn diri dalam wujud manusia.

Sementara itu dikutip dari laman ponorogo.go.id, diceritakan dalam Babad Ponorogo saat Bathoro Katong tiba di wilayah Wengker.

Ia lalu memilih tempat itu karena memenuhi syarat untuk pemukiman. Lokasinya saat ini berada di Dusun Plampitan, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan.

Baca juga: Kampung Mati di Ponorogo, Berawal dari Pembangunan Pesantren Tahun 1850 hingga Warga Pindah karena Sepi

Seniman menampilkan tari Reog Ponorogo saat warga berebut ketupat dalam Festival 1.001 Ketupat di Desa Kalimalang, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (10/6/2019). Kegiatan tersebut dilakukan oleh warga setempat untuk menyambut tradisi Lebaran Ketupat serta untuk mempererat persaudaraan warga.ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF Seniman menampilkan tari Reog Ponorogo saat warga berebut ketupat dalam Festival 1.001 Ketupat di Desa Kalimalang, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (10/6/2019). Kegiatan tersebut dilakukan oleh warga setempat untuk menyambut tradisi Lebaran Ketupat serta untuk mempererat persaudaraan warga.
Setelah melewati kondisi dan tantangan yang silih berganti, Bathoro Katong ditemani Selo Aji, dan Ki Ageng Mirah bersama pengikutnya mulai mendirikan pemukiman.

Sekitar tahun 1482. ia pun mulai melakukan konsolidasi wilayah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com