SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyebut bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah memiliki langkah mitigasi ketika terjadi bencana.
Namun, Eri Cahyadi berharap, tidak terjadi peristiwa bencana di luar kapasitasnya.
Eri mengatakan, salah satu langkah untuk mitigasi bencana tersebut adalah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sebab, pihaknya sudah bergerak sebelum hujan deras turun.
“Ketika sudah melihat dari BMKG, maka bisa melakukan mitigasi di wilayah tertentu seperti yang ada di kawasan Gunung Anyar,” kata Eri, di Balai Kota Surabaya, Selasa (9/12/2025).
Baca juga: Pemkot Surabaya Gelar Doa Bersama untuk Korban Bencana Sumatera Hingga Bandung
Diketahui, ada dua patahan sesar aktif yang berpotensi menyebabkan gempa di Kota Pahlawan. Keduanya adalah Sesar Surabaya di sisi barat ke timur dan Sesar Waru dari selatan menuju barat.
“Kalau terjadi hal seperti ini, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sudah menghitung. Surabaya kan dilewati sesar jadi nauzubillahiminzalik (berpotensi gempa), tapi BPBD sudah bisa melakukan hal itu,” ujarnya.
Selain itu, pesisir Surabaya juga kerap diterjang banjir rob setiap tahunnya. Bencana alam tersebut menyebabkan rumah penduduk di sejumlah wilayah terendam air.
“Wilayah pesisir, BPBD sudah punya SOP (standar operasional prosedur) terkait dengan mitigasi jika terjadi rob. Jadi, jika terjadi gempa, sudah dilakukan mitigasi oleh BPBD,” katanya.
Kemudian, Eri meminta masyarakat untuk berdoa sesuai dengan agama masing-masing. Agar Surabaya dihindarkan dari bencana di luar kemampuan pemkot.
"Yang non muslim, saya minta untuk berdoa di masing-masing tempat ibadahnya. Kepada yang Kristen di gereja, termasuk yang beribadah di vihara, pura, maupun kelenteng, saya titip doa,” ujar Eri.
Baca juga: Pemkot Surabaya Kirim Batuan Ketiga dari Warga untuk Korban Banjir Sumatera
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang