Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Nataru, KAI Tingkatkan Pengamanan Jalur Daop 9 Jember Antisipasi Cuaca Ekstrem

Kompas.com, 4 Desember 2025, 14:43 WIB
Mega Silvia,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Mengantisipasi cuaca ekstrem saat masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026, PT Kereta Api Indonesia (KAI) meningkatkan pengamanan di jalur pada Daerah Operasi (Daop) 9 Jember.

Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PT KAI, Rafli Yandra, mengatakan bahwa pengamanan jalur di masa cuaca ekstrem tidak bisa dinegosiasikan.

“Keselamatan kami tempatkan di atas segalanya, terutama karena wilayah timur Jawa setiap akhir tahun memiliki potensi cuaca ekstrem yang cukup tinggi,” kata Rafli kepada awak media di Stasiun Jember, Kamis (4/12/2025).

Menurut Rafli, KAI melakukan peremajaan besar-besaran termasuk penggantian 24 wesel di delapan titik strategis mulai Rambipuji, Tanggul, Jatiroto, Randuagung, Klakah, Leces, Malasan hingga Probolinggo.

“Penggantian wesel ini krusial untuk menjaga keandalan operasional, terutama saat curah hujan tinggi yang sering kali mempengaruhi kestabilan jalur,” ujarnya.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, KNKT Minta KAI Waspadai Jalur Rawan Banjir dan Longsor

Selain itu, KAI memetakan tiga titik rawan banjir yang tersebar di dua lokasi, di Pasuruan dan Banyuwangi.

“Di Pasuruan kami sudah melakukan peninggian jalur dan perbaikan geometri di BH 251 dan BH 298, sementara di Banyuwangi tepatnya BH 93 kami lakukan pembersihan sedimentasi secara intensif, agar aliran air tetap lancar,” kata Rafli.

KAI juga memperketat pemantauan cuaca bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan pengambilan keputusan di lapangan dapat dilakukan secara cepat.

“Kami ingin setiap petugas mengetahui kondisi cuaca real time sehingga respons terhadap gangguan bisa dilakukan seketika,” ujarnya.

Sementara itu, untuk memperkuat pengawasan jalur, 19 Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) Ekstra disiagakan di lapangan jika hujan deras terjadi lebih dari satu jam.

“Begitu intensitas hujan melewati ambang batas, PPJ langsung menyisir rel untuk memastikan tidak ada potensi bahaya,” kata Rafli.

Baca juga: PT KAI Petakan Daerah Khusus, Jalur Daop 4 Semarang Rawan Bencana

Tambah 26 Perjalanan KA

Lebih lanjut, Rafli menyampaikan bahwa KAI Daop 9 Jember menambah total 26 perjalanan kereta api (KA) per hari.

Dengan rincian, 24 KA reguler dan 2 KA Mutiara Timur Tambahan relasi Ketapang–Surabaya Gubeng dan sebaliknya selama libur Nataru.

“Kapasitas yang kami sediakan mencapai 144.504 tempat duduk, dan hingga hari ini sudah 45.361 tiket terjual, sehingga kami perkirakan okupansi akan terus bergerak naik mendekati masa puncak,” ujarnya.

Dari data sementara, KA Probowangi menjadi yang paling banyak diburu dengan 11.794 tiket, disusul KA Sritanjung sebanyak 10.275 tiket.

Baca juga: KAI Siapkan 2.784 Kuota Motor untuk Program Motis Nataru, Cek Jadwal dan Aturannya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau