SURABAYA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mewaspadai jalur yang rawan terjadi longsor dan banjir.
Hal itu dikatakan Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, usai melakukan inspeksi jalur bersama jajaran Direktur KAI pada Rabu (3/12/2025).
“Yang perlu kami sampaikan kepada rekan-rekan media bahwa kami dari KNKT ikut di dalam KAI inspeksi ini untuk meyakinkan masalah-masalah keselamatan,” kata Tjahjono di Stasiun Surabaya Gubeng.
Tjahjono bilang, belakangan cuaca di Indonesia dikatakan ekstrem. Hujan dengan intensitas tinggi melanda sejumlah wilayah, salah satunya Surabaya, hingga menimbulkan banjir.
Baca juga: BMKG Prediksi Jatim Dilanda Cuaca Ekstrem hingga Sepekan ke Depan
“Kami juga ingin mengingatkan bahwa masalah cuaca yang sekarang ini benar-benar ekstrem. Kalau di Surabaya ini hujan dengan intensitas sekitar 150 - 200 mm itu sudah banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, hujan yang melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh beberapa waktu lalu mencapai 450 mm. Setelahnya, banjir bandang diserta longsor melanda.
Oleh sebab itu, KNKT meminta agar KAI mewaspadai jalur-jalur rawan, terlebih akan memasuki masa periode libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru).
“Jadi memang kami juga mengingatkan kepada semua tempat-tempat kereta api ini bahwa tempat-tempat rawan, khususnya untuk daerah-daerah yang kemungkinan terjadinya longsor atau banjir,” terangnya.
Pihaknya meminta agar jalur yang melintas di daerah-daerah rawan dapat dipantau secara berkala dan masif selama cuaca ekstrem.
Baca juga: PT KAI Lakukan Pemetaan Wilayah Rawan untuk Waspadai Cuaca Ekstrem
Sebelumnya, KAI menyatakan jalur kereta api bagian utara yang rawan berada di wilayah Daop 4 Semarang.
Jalur itu meliputi Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Tegal, Stasiun Pekalongan, Stasiun Cepu, Stasiun Ngrombo, dan Stasiun Ambarawa (stasiun kereta wisata).
Namun, KAI menegaskan bahwa jalur Utara wilayah Daop 4 Semarang telah dilakukan perbaikan 100 persen sebelum 16 Desember 2025.
“Tadi juga sudah disampaikan Bapak Dirut ada beberapa titik dan kami melihat sudah ada penanganan-penanganan khusus di daerah-daerah tersebut,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang