Salin Artikel

Jelang Nataru, KAI Tingkatkan Pengamanan Jalur Daop 9 Jember Antisipasi Cuaca Ekstrem

Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha PT KAI, Rafli Yandra, mengatakan bahwa pengamanan jalur di masa cuaca ekstrem tidak bisa dinegosiasikan.

“Keselamatan kami tempatkan di atas segalanya, terutama karena wilayah timur Jawa setiap akhir tahun memiliki potensi cuaca ekstrem yang cukup tinggi,” kata Rafli kepada awak media di Stasiun Jember, Kamis (4/12/2025).

Menurut Rafli, KAI melakukan peremajaan besar-besaran termasuk penggantian 24 wesel di delapan titik strategis mulai Rambipuji, Tanggul, Jatiroto, Randuagung, Klakah, Leces, Malasan hingga Probolinggo.

“Penggantian wesel ini krusial untuk menjaga keandalan operasional, terutama saat curah hujan tinggi yang sering kali mempengaruhi kestabilan jalur,” ujarnya.

Selain itu, KAI memetakan tiga titik rawan banjir yang tersebar di dua lokasi, di Pasuruan dan Banyuwangi.

“Di Pasuruan kami sudah melakukan peninggian jalur dan perbaikan geometri di BH 251 dan BH 298, sementara di Banyuwangi tepatnya BH 93 kami lakukan pembersihan sedimentasi secara intensif, agar aliran air tetap lancar,” kata Rafli.

KAI juga memperketat pemantauan cuaca bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memastikan pengambilan keputusan di lapangan dapat dilakukan secara cepat.

“Kami ingin setiap petugas mengetahui kondisi cuaca real time sehingga respons terhadap gangguan bisa dilakukan seketika,” ujarnya.

Sementara itu, untuk memperkuat pengawasan jalur, 19 Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ) Ekstra disiagakan di lapangan jika hujan deras terjadi lebih dari satu jam.

“Begitu intensitas hujan melewati ambang batas, PPJ langsung menyisir rel untuk memastikan tidak ada potensi bahaya,” kata Rafli.

Dengan rincian, 24 KA reguler dan 2 KA Mutiara Timur Tambahan relasi Ketapang–Surabaya Gubeng dan sebaliknya selama libur Nataru.

“Kapasitas yang kami sediakan mencapai 144.504 tempat duduk, dan hingga hari ini sudah 45.361 tiket terjual, sehingga kami perkirakan okupansi akan terus bergerak naik mendekati masa puncak,” ujarnya.

Dari data sementara, KA Probowangi menjadi yang paling banyak diburu dengan 11.794 tiket, disusul KA Sritanjung sebanyak 10.275 tiket.

https://surabaya.kompas.com/read/2025/12/04/144322878/jelang-nataru-kai-tingkatkan-pengamanan-jalur-daop-9-jember-antisipasi

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com