Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Butuh Perlengkapan Tidur hingga Baju Ganti, Puluhan Warga Berdesakan di Ruang Kelas

Kompas.com, 20 November 2025, 19:13 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Ratusan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, terpaksa bermalam di ruang-ruang kelas SDN Supiturang 4 yang dialih fungsikan sebagai posko pengungsian.

Para pengungsi mengeluhkan minimnya perlengkapan dasar. Utamanya alas dan perlengkapan tidur.

Pantauan Kompas.com, puluhan warga yang menempati posko ini, sebagian besar berasal dari Dusun Sumbersari, Desa Supiturang dan sekitarnya yang rumahnya rusak akibat material lahar dingin maupun guguran awan panas.

Banyak di antara mereka hanya bermodalkan pakaian di badan saat mengungsi karena kondisi darurat.

Baca juga: Awan Panas Sebabkan Luka Bakar 20 Persen, Ini Cerita Korban Gunung Semeru

Akibatnya, para pengungsi tidur beralaskan karpet tipis dan tikar seadanya.

Beberapa bahkan tampak menggunakan kardus sebagai alas tidur.

Kondisi ini diperparah dengan jumlah pengungsi yang terus bertambah sejak semalam, membuat ruang kelas penuh sesak dan sulit diatur.

Ruhayah, salah satu warga Desa Supiturang yang rumahnya terdampak, mengaku tidak sempat menyelamatkan barang-barang saat erupsi terjadi.

“Rumah saya tertimbun material. Saya hanya bawa pakaian yang dipakai. Di sini (posko) kami tidur seadanya. Banyak yang belum dapat selimut dan alas tidur,” ujar Ruhayah kepada Kompas.com, Kamis (20/11/2025).

Baca juga: PLN Jatim Bakal Perbaiki Aset yang Hilang atau Terendam Lahar Erupsi Gunung Semeru

Ia menambahkan, kondisi dingin pada malam hari membuat banyak pengungsi, terutama anak-anak dan lansia, merasa tidak nyaman dan kesulitan beristirahat.

"Kalau malam tidak bisa tidur," ujarnya.

Siti, pengungsi lain mengatakan, ia membutuhkan selimut tambahan, pakaian ganti dan perlengkapan kebersihan.

"Sudah ingin ganti baju, kemarin cuma bawa baju ini, tidak ada gantinya," kata Siti.

Relawan yang bertugas di lokasi pengungsian, Soleh menyampaikan, bantuan terus berdatangan, namun distribusinya masih bertahap karena jumlah pengungsi di beberapa titik cukup besar.

Baca juga: Di Mana Letak Gunung Semeru? Ini Penjelasannya

"Distribusi bantuan terus berdatangan, mungkin masih gantian dengan posko (pengungsian) yang lain," jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Lumajang melalui BPBD masih melakukan pendataan kebutuhan prioritas dan mengkoordinasikan distribusi logistik ke seluruh posko, termasuk SDN Supiturang 4.

Hingga saat ini, kawasan sekitar Desa Supiturang masih dalam status berbahaya dan warga diminta tidak kembali ke rumah sebelum ada rekomendasi dari pihak berwenang terkait kondisi Gunung Semeru.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau