Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Onar Dalam Bus, Pria Diduga ODGJ Diturunkan di Terminal Bungurasih Sidoarjo

Kompas.com, 17 November 2025, 19:05 WIB
Izzatun Najibah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SIDOARJO, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang menunjukkan suasana kegaduhan dalam bus jurusan Bungurasih (Sidoarjo)-Blitar saat seorang pria mengaku nabi.

Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @Surabaya.terkini dengan durasi sekitar 31 detik. Video menunjukkan sejumlah penumpang berbicara menggunakan bahasa Jawa.

Terdapat seorang pria berambut ikal yang dikuncir dan mengenakan jaket terbuka.

Ia bilang, “Tidak berangkat, ya sudah,” ucap pria tersebut.

Penumpang lain menyahut, “Lah kamu bikin krisuh,” kata dia. 

Kemudian, dibalas lagi oleh pria berambut ikal yang mengaku sebagai nabi, “Lah aku Rasulullah,” ucapnya.

Baca juga: 4 Calo di Terminal Bungurasih Sidoarjo Ditangkap, Polisi: Kita Bakal Pantau Terus Calo dan Preman

Tanpa basa-basi, pria tersebut langsung ditarik keluar oleh petugas bus untuk diturunkan agar tidak membuat kegaduhan lebih panjang.

“Seorang pria membuat keributan hingga mengganggu kenyamanan penumpang lain di dalam bus di Terminal Bungurasih. Keributan itu membuat suasana bus menjadi tidak kondusif. Petugas akhirnya memutuskan untuk menurunkan pria tersebut dari dalam bus,” tulis akun @Surabaya.terkini dalam keterangan posting-an.

Akun pengunggah pertama, @onlyfarrel, menyebut bahwa pria tersebut membuat onar di dalam bus, sehingga membuat bus tak kunjung diberangkatkan padahal banyak penumpang antre.

“Gak kernet di atur resek nde jero bus (gak bisa diatur di dalam bus) padahal bus terakhir dan banyak penumpang belum naik, trus akhirnya resek nganggu penumpang lain,” ujar onlyfarrell.

Kejadian ini dibenarkan oleh Humas Terminal Tipe A (TTA) Purabaya-Bungurasih Sidoarjo. “Iya (benar). Kejadiannya memang terjadi di Terminal Purabaya,” kata Humas TTA Purabaya-Bungurasih, Sarah Abigail, Senin (17/11/2025).

Baca juga: Calo Terminal Bungurasih Sidoarjo Masih Berkeliaran, Warga Ogah Lapor

Sarah mengatakan, kejadiannya pada Jumat (14/11/2025) di jalur 4 shelter keberangkatan sekitar pukul 20.00 WIB.

Diduga, pria yang mengaku nabi tersebut merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan mengganggu kenyamanan penumpang serta kru bus.

“Tim keamanan kita menerima laporan bahwa ada ODGJ yang mengganggu keamanan penumpang dan kru bus, bahkan mengajak berkelahi,” ujarnya.

Pria tersebut terpaksa diturunkan di pintu keluar bus Waru agar tidak mengganggu kenyamanan penumpang.

“Untuk menjaga kenyamanan dan tidak meresahkan penumpang serta penyedia jasa, kita mengamankan yang bersangkutan dengan mengeluarkan melalui pintu keluar Waru,” kata dia. 

Sarah mengatakan, pihaknya menduga pria tersebut ODGJ berdasarkan keterangan dari para saksi di lokasi.

Pria itu sudah diamankan oleh petugas agar tidak membuat kegaduhan.

“Kita juga belum bisa memastikan. ODGJ itu laporan dari orang-orang di terminal. Makanya kita amankan karena membuat keributan di dalam bus,” ucap dia. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau