SIDOARJO, KOMPAS.com - Meski calo tiket bus di Terminal Purabaya Bungurasih Sidoarjo masih berkeliaran, penumpang memilih ogah melapor ke polisi dan terminal.
Rudy alias Kentit, calo tiket, dikeroyok penumpang di pintu keluar Terminal Bungurasih karena bus tidak segera diberangkatkan dan uang refund hanya kembali Rp 100.000, padahal seharusnya Rp 125.000.
Alih-alih melapor ke pihak berwajib, penumpang yang hendak naik jurusan Banyuwangi tersebut memanggil rekannya untuk menghajar calo.
Humas Terminal Tipe A (TTA) Purabaya Bungurasih, Sarah Abigail, mengaku bahwa pihak terminal kerap menerima pelaporan ulah calo yang nakal.
“Kalau laporan calo itu tetap ada. Cuma kita untuk menindaklanjuti sebatas teguran saja karena itu ranahnya kriminal dan wewenang kepolisian,” kata Sarah kepada Kompas.com, Senin (25/8/2025).
Baca juga: Terminal Bungurasih Sidoarjo: Di Pintu Keluar Masih Rawan Penipuan Calo Tiket Bus
Selain teguran, solusi yang dilakukan terminal adalah mengusir para calo dari area. “Biasanya kalau tidak teguran, ya larangan beroperasi di terminal,” ucapnya.
Sarah mengatakan, pihak yang dapat melapor ke polisi yakni korban calo sendiri.
Sebab, ada kebutuhan barang bukti yang harus menjadi pelengkap.
“Nah, kita bisa menindaklanjuti kalau korbannya sendiri yang melapor kepada pihak kepolisian. Karena laporan itu harus ada korban dan barang bukti,” katanya.
Meski begitu, pihaknya berkomitmen untuk melakukan pendampingan penuh apabila korban mengajukan laporan penipuan ke pihak kepolisian.
Sayangnya, pihak terminal sendiri mengakui banyak korban penipuan calo yang enggan melapor ke polisi.
“Biasanya, ya mereka (korban calo) ya sudah duitnya kembali, selesai. Mereka tidak mau lanjut. Ada juga yang sudah di jalan, enggak mau melapor,” kata dia.
Baca juga: Polisi Klaim Banyak Korban Calo Tiket Bus di Terminal Bungurasih Tak Melapor
Sarah tak tahu pasti alasan penumpang enggan mengajukan laporan ke kepolisian. “Mungkin buru-buru, ngejar waktu,” ujarnya.
Namun, setelah adanya insiden pengeroyokan calo, Terminal Bungurasih Sidoarjo berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk memperketat penjagaan.
“Dari pihak terminal sendiri minta bantuan untuk penertiban dan pengawasan kejadian seperti calo dan copet yang bisa terjadi lagi di kemudian hari,” ucap dia.
Sementara itu, salah satu penumpang di Terminal Bungurasih Surabaya, Hana Septiana (31), mengaku memilih tidak melapor ke pihak berwajib karena prosesnya lama dan ribet.
“Ribet juga kalau lapor ke polisi, disuruh bikin kronologi dan sebagainya, prosesnya lama. Kalau lapor ke terminal juga percuma. Ya cuma laporan saja, selesai. Tapi tidak ada solusi konkret,” tuturnya.
Dia juga pernah melapor ke kantor polisi menjadi korban penipuan puluhan juta, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut.
“Percuma, saya sendiri pernah jadi korban penipuan puluhan juta saja tidak ditindaklanjuti sama polisi, bagaimana yang cuma korban ratusan ribu dari calo,” kata Hana.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang