SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memberi pendampingan psikologis terhadap santri asal Surabaya yang selamat dalam tragedi ambruknya mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.
"Kami, Pemkot Surabaya, akan memberikan pendampingan psikologis kepada anak-anak warga Kota Pahlawan yang terdampak atas kejadian tersebut," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Sabtu (11/10/2025).
Sebelumnya, Eri Cahyadi sempat takziah ke empat rumah korban meninggal dalam tragedi itu, yakni Daul Milal, Reza Syafai Akbar, Ahmad Rijalul Haq dan Agus Ubaidilah.
Baca juga: Pasca-tragedi Al Khoziny, Eri Cahyadi Bakal Cek Struktur Bangunan Ponpes di Surabaya
Eri mengatakan, ada sekitar 20 santri asal Surabaya yang terluka dalam kejadian itu. Dia akan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) selama proses pendampingan.
“Kepala BPBD selaku Satgas Kampung Pancasila bersama Dinas DP5A akan melakukan pendampingan menyeluruh agar psikis anak-anak korban tetap stabil,” jelasnya.
Baca juga: Kerabat Menteri PPPA Jadi Korban Ponpes Al Khoziny, Dimakamkan di Bangkalan
Lebih lanjut, Eri mengingatkan kepada masyarakat untuk ikut menjaga kondisi psikologis para korban dengan cara tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
"Makanya saya mohon kepada seluruh warga, khusus Kota Surabaya, ayo kita beri support kepada anak-anak kita. Hari ini yang terbaik adalah saling menguatkan dan mendukung,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Eri juga bakal melakukan pendataan seluruh ponpes yang ada di Surabaya. Hal tersebut untuk memastikan kelayakan dan keamanan struktur bangunannya.
Eri mengatakan, pendataan tersebut penting untuk dilakukan, terutama bagi sejumlah ponpes yang turut menyelenggarakan sekolah formal mulai jenjang pendidikan SD, SMP hingga SMA.
“Itu nanti yang kita lakukan pendataan. Kita akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim)," kata Eri di Balai Kota Surabaya, Sabtu (11/10/2025).
Nantinya, kata Eri, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mengecek seluruh area ponpes. Termasuk kondisi bangunan yang dimanfaatkan untuk kegiatan belajar mengajar para santri.
“Pondok ini kan tidak masuk ke dalam anggaran pemerintah, tapi karena ada di Kota Surabaya, maka kami nanti akan berkoordinasi dengan Provinsi Jawa Timur," ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang