Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kemenag Cek Kondisi Pesantren di Jombang

Kompas.com, 8 Oktober 2025, 17:17 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan pendataan ulang dan pengecekan kondisi kelayakan bangunan pondok pesantren, pasca-tragedi ambruknya bangunan mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Kepala Kemenag Kabupaten Jombang, Muhadjir mengatakan, pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat terkait evaluasi gedung pesantren.

Namun, pihaknya sejak beberapa hari lalu telah menerjunkan tim untuk melakukan monitoring ke pesantren yang ada di Kabupaten Jombang.

Baca juga: Sosok Santri Al Khoziny Asal Gresik yang Dimakamkan di Lamongan di Mata Keluarga

“Sekarang ini teman-teman sedang melakukan monitoring dan pendataan,” kata Muhadjir saat ditemui Kompas.com di Kantor Kemenag Jombang, Rabu (8/10/2025).

Ia mengakui, pendataan dan pengecekan ulang kondisi kelayakan pesantren dilakukan sebagai antisipasi pasca-tragedi ambruknya bangunan mushala di Pondok Pesantren Al Khoziny.

“Karena apa, karena kami tidak ingin di Kabupaten Jombang ada kasus yang sama seperti yang kemarin terjadi di Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo,” ujar Muhadjir.

Baca juga: Tragedi Ponpes Al Khoziny, AHY Dukung Pembentukan Satgas Penataan Pesantren

Ia mengungkapkan, pendataan dan pengecekan kelayakan menyasar pada pesantren yang telah terdata dan memiliki izin operasional, pesantren yang tidak terdata, maupun pesantren yang sudah terdata tetapi tidak memiliki izin operasional.

Muhadjir menyebutkan, jumlah pesantren di Kabupaten Jombang yang telah terdata secara resmi dan memiliki izin operasional sebanyak 235 pondok pesantren.

Namun, sejauh ini masih cukup banyak pondok pesantren di Kabupaten Jombang yang tidak terdata maupun tidak memiliki izin operasional.

“Pondok pesantren yang terdaftar di EMIS ada 235 pesantren. Dari data itu, kita sudah melakukan pemantauan, kondisinya memang layak,” katanya.

“Yang kita khawatirkan justru pondok pesantren yang tidak terdaftar dan tidak memiliki izin operasional. Data pastinya kami masih belum tahu, tapi jumlahnya cukup banyak,” tambah Muhadjir.

Dijelaskan, dari beberapa pesantren yang tidak terdata dan tidak memiliki izin operasional, ada yang terkendala persyaratan, serta ada juga yang tidak mau mengurus perizinan.

“Belum terdaftar karena ada yang belum memenuhi persyaratan, dan ada juga yang memang sejak awal tidak mau mengajukan izin operasional,” kata Muhadjir.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga mengungkap kondisi dari empat Ponpes besar di Kabupaten Jombang, yang telah memiliki izin operasional dan bangunannya memenuhi kelayakan.

Keempat pesantren tersebut, yakni Pesantren Tebuireng, Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, serta Pesantren Darul Ulum Rejoso.

“Kalau untuk empat pondok pesantren besar, yakni Tebuireng, Tambakberas, Denanyar, dan Rejoso, izin operasionalnya sudah selesai semua. Kelayakannya juga aman,” kata Muhadjir.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau