BANGKALAN, KOMPAS.com - Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan ke 6 sekolah di Bangkalan pada Selasa (16/9/2025) mengalami basi.
Akibatnya, tim satuan tugas (Satgas) MBG Bangkalan memanggil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Martajasah.
Ketua Tim Satgas MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemanggilan terhadap SPPG Martajasah untuk mengklarifikasi kasus lauk basi tersebut.
"Satgas tidak punya kewenganan penuh. Kami hanya klarifikasi dan melaporkan hasil klarifikasi itu ke BGN dan SPPI Jatim," kata Bambang, Jumat (19/9/2025).
Baca juga: 6 Sekolah Dapat MBG Basi, Wabup Bangkalan Segera Kumpulkan SPPG
Bambang mengatakan, pihak SPPG mengaku proses masak ribuan porsi MBG itu dimulai setiap pukul 22.00 WIB.
Setelah itu, pada pukul 05.00 WIB, olahan makanan akan dicicipi oleh ahli gizi.
"Jadi masaknya itu jam 22.00 WIB, itu sudah sesuai prosedur. Lalu setelah selesai, jam 05.00 WIB akan dicek dan dimakan oleh ahli gizi," jelasnya.
"Hari Selasa itu juga dimakan oleh ahli gizi dan semuanya bagus," tambahnya.
Baca juga: Usai Temuan MBG Basi, SMAN 3 Bangkalan Minta Wali Kelas Cek Makanan dan Siswa Proaktif Lapor
Usai pengecekan gizi itu, seluruh menu di-packing dan lauk daging tersebut dimasukkan ke dalam kotak nasi. Lalu kotak itu ditutup.
"Setelah daging dan saus tiram tercampur dan ditutup mungkin terjadi proses kimia atau entah apa, lalu muncul bau amis, padahal awalnya bagus," ujar dia.
Kemunculan bau pada lauk itu diketahui setelah makanan terdistribusi ke sekolah.
Akibatnya, petugas dapur SPPG langsung menarik seluruh makanan itu.
"Setelah ada komplain, mereka cek, lalu semua ditarik," imbuhnya.
Baca juga: Menu MBG di Bangkalan Basi, SPPG Martajasah Akui Kelalaian
Ia menduga, bau amis yang timbul dari daging itu akibat proses memasak daging kurang lama.
Apalagi, daging tersebut hanya dikukus dan tidak melalui proses goreng.