JEMBER, KOMPAS.com - Sebanyak 10.000 ton gula petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur menumpuk di gudang Pabrik Gula (PG) Semboro, Senin (1/9/2025).
Gudang terus terisi dan nyaris penuh, sedangkan penyerapan gula petani oleh Danantara Indonesia belum terdengar lagi.
Menejer Keuangan dan Umum PG Semboro, Jember, Diputra Risman mengatakan, 54 hari lagi gudang dipastikan bakal penuh jika tak ada gula yang terserap.
"Cuma sisa hari tinggal 54 hari lagi gudang penuh," ujarnya kepada Kompas.com.
Baca juga: 12.000 Ton Gula Menumpuk di Gudang, Petani Tebu Kehabisan Modal, Merasa Kena Prank Pemerintah
Sebanyak 10.000 ton gula petani tertimbun di gudang sejak Juni lalu itu lantaran tak laku dalam lelang yang digelar Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).
Diputra mengatakan, gudang berkapasitas 46.000 ton itu mulai kewalahan menampung stok total yang tersimpan 28.000 ton.
Produksi gula harian selama musim giling ini mencapai 330 ton.
"Selisih dengan kapasitas gudang 18 ribuan ton," ucapnya.
Pertemuan dengan para petani untuk menyampaikan kabar bahwa Danantara Indonesia yang akan membelinya sudah digelar pekan lalu dan belum dilakukan lagi.
Namun, kabarnya rencana tersebut tinggal menunggu realisasi dari Danantara.
"Untuk pembayaran dari Danantara, info terbarunya dalam minggu ini, tapi belum ada info kapan pastinya," kata Diputra.
Baca juga: 6.000 Ton Gula Petani Tak Terserap, Pemkab Madiun Bantah Ada Gula Rafinasi di Pasaran
Danantara dikabarkan bakal menyerap gula petani melalui ID Food dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) bersama Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) dengan harga acuan pemerintah (HAP) Rp 14,5 ribu per kilogram.
Sementara pada proses lelang sebelumnya, tak ada pedagang yang mau membeli gula petani karena ingin mendapatkan harga di bawah HAP.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang