LUMAJANG, KOMPAS.com - Polres Lumajang tetap mengeluarkan izin keramaian untuk kegiatan sound horeg usai tragedi meninggalnya ibu muda di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Hal ini diketahui usai tersebarnya flyer gebyar seni budaya nusantara di Lapangan Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.
Dalam flyer juga disebutkan terdapat empat sound sistem yang akan tampil dengan total 48 subwoofer.
Baca juga: Polres Lumajang Tetapkan Batasan Sound Horeg: 85 Desibel dan Berakhir Jam 11 Malam
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu mengkonfirmasi bahwa, kegiatan tersebut telah diberi izin oleh Polres Lumajang.
Menurutnya, kegiatan tersebut akan berlangsung selama tiga hari dalam rangkaian karnaval desa.
"Untuk hari ini ada 3 hari di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, ada kegiatan rangkaian karnaval yang hari ini jadwalnya pentas seni dan bantengan," kata Untoro di Mapolres Lumajang, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Polisi Batasi Karnaval Sound Horeg Maksimal 4 Subwoofer, Sejumlah Desa di Blitar Batalkan Kegiatan
Namun, ia membantah kegiatan tersebut adalah pertunjukan sound horeg.
Menurutnya, sesuai nama dari perizinan yang dikeluarkan polisi yakni kegiatan karnaval.
Meskipun, Untoro mengakui, akan ada kegiatan dalam karnaval tersebut yang menggunakan sound sistem.
"Kami juga tidak bisa melarang kegiatan (karnaval) di situ sound sistem," tambahnya.
Baca juga: Bocoran Aturan Sound Horeg di Jatim, Ada Batasan Volume dan Kendaraan
Untoro menjelaskan, pihaknya sudah menandatangani kesepakatan dengan panitia penyelenggara karnaval untuk mematuhi batasan yang telah ditetapkan.
Di antaranya, batas maksimal kebisingan yakni 85 desibel dan harus berakhir pukul 23.00 WIB.
Apabila melanggar, kata Untoro, polisi akan mengambil tindakan tegas hingga berujung pembubaran paksa.
"Apabila nanti kegiatan itu melebihi ketentuan yang sudah disepakati bersama kepolisian akan menindak tegas apabila ada pelanggaran yang dimaksud," pungkasnya.
Baca juga: Persaudaraan Kades Blitar Klaim 60 Persen Desa Akan Ikut Karnaval Sound Horeg dalam Rangka HUT RI
Sebelumnya, ibu muda bernama Anik Mutmainah (38), warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meninggal dunia saat melihat karnaval sound horeg di desanya.
Video meninggalnya Anik, kemudian viral di berbagai platform media sosial seperti facebook, instagram, hingga TikTok.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang