Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imigrasi Kediri Pulangkan WNA Jepang karena Melanggar Izin Tinggal

Kompas.com, 24 Juli 2025, 11:42 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas II Kediri, Jawa Timur, memulangkan seorang warga negara asing (WNA) asal Jepang berinisial MO (33) ke negaranya setelah diamankan karena melanggar perizinan keimigrasian.

MO dipulangkan melalui Bandara Juanda Surabaya pada Senin (21/7/2025) menggunakan maskapai China Southern Airlines dengan tujuan Guangzhou, sebelum melanjutkan perjalanan ke Osaka.

Kepala Sub Seksi Informasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Kediri, Pandapotan Bertua Panahatan Hutagaol, menjelaskan bahwa MO diamankan dalam operasi pengawasan keimigrasian Wirawaspada 2025 yang berlangsung di Kampung Inggris, Pare, Kediri.

MO menggunakan visa on arrival (VoA) dengan tujuan belajar bahasa, namun penggunaannya dianggap tidak sesuai dengan peruntukannya.

Baca juga: Imigrasi Kediri Deportasi WN Slovakia karena Memberikan Keterangan Palsu

"Visa VoA itu tidak bisa digunakan untuk belajar kursus singkat. MO jadi murid di kampung bahasa," ujar Pandapotan dalam keterangannya pada Kamis (24/7/2025).

Dalam pemeriksaan singkat, baik MO maupun penyelenggara kursus tempatnya belajar mengakui kesalahan tersebut akibat ketidaktahuan.

Pihak Imigrasi kemudian mengambil langkah pendeportasian, meskipun tidak ada tindakan penangkalan yang diterapkan.

“Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK) berupa tindakan pendeportasian tanpa tindakan penangkalan,” tambah Pandapotan.

Hal ini berarti MO masih dapat kembali ke Indonesia setelah mengurus visa serta memenuhi syarat-syarat keimigrasian lainnya sesuai peruntukannya.

Untuk mencegah terulangnya kesalahan serupa, pihak Imigrasi berencana melakukan sosialisasi keimigrasian di kawasan Kampung Bahasa.

Sosialisasi ini ditujukan kepada para penyelenggara kursus dan penyedia jasa penginapan, dengan harapan mereka lebih memahami regulasi keimigrasian.

Baca juga: Imigrasi Sumbawa Deportasi WNA Korea Selatan yang Melanggar Izin Tinggal

“Dengan sosialisasi itu nantinya WNA yang datang ke Kampung Bahasa bisa lebih nyaman dan nama Kampung Bahasa bisa lebih tersohor di dunia,” ungkap Kepala Imigrasi Kediri, Antonius Frisky Saniscara Putra.

Kampung Inggris, yang juga dikenal sebagai Kampung Bahasa di Pare, Kabupaten Kediri, merupakan kawasan pendidikan non-formal dengan lebih dari 100 lembaga kursus.

Lembaga-lembaga tersebut menawarkan kursus singkat dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Perancis, dan Arab, yang diikuti oleh peserta dari seluruh penjuru negeri.

Cikal bakal Kampung Inggris bermula dari lembaga kursus Basic English Course (BEC) yang didirikan oleh Kalend Osen di Desa Pelem, Kecamatan Pare pada tahun 1977.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau