LUMAJANG, KOMPAS.com - Aksi pencurian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, semakin meresahkan warga.
Terbaru, mobil dinas milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas dicuri saat diparkir di kantornya di Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
Kejadian ini menunjukkan bahwa para pencuri tidak hanya menyasar barang milik warga sipil, tetapi juga aset-aset pemerintah.
Menanggapi situasi ini, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang mengungkapkan keprihatinan mereka.
Baca juga: Mobil Dinas Milik BBWS Brantas Dicuri Maling di Lumajang
Dalam Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) ke-2 yang berlangsung di Pondok Pesantren Al Maliki, PCNU mengeluarkan rekomendasi untuk aparat penegak hukum (APH) di Lumajang.
Ketua PCNU Lumajang, Mohammad Darwis, menegaskan bahwa hasil Muskercab meminta APH untuk bekerja lebih profesional guna menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat.
"APH bekerja lebih profesional agar tercipta keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Darwis di Lumajang, Minggu (13/7/2025).
Darwis juga mengungkapkan rencana mengerahkan barisan Ansor Serba Guna (Banser) dalam membantu kepolisian menciptakan keamanan.
Baca juga: Pengakuan Kakek di Lumajang yang Setubuhi Tetangganya Berusia 5 Tahun
"Kalau dibutuhkan Banser siap kami turunkan, atau mungkin kita yang proaktif untuk membantu nanti," terangnya.
Lebih lanjut, Darwis menambahkan bahwa PCNU siap membantu polisi dalam mengkampanyekan langkah-langkah antisipasi terhadap tindak pidana pencurian.
"Kontribusi NU lainnya adalah ikut mengkampanyekan langkah antisipasi kepada masyarakat agar terhindar dari pencurian," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang