SAMPANG, KOMPAS.com - Puluhan pesilat dari berbagai aliran yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sampang menggelar aksi demonstrasi di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat.
Aksi ini dilakukan sebagai protes karena atlet dari IPSI tidak dapat mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX yang saat ini tengah berlangsung.
Sekretaris IPSI Kabupaten Sampang, Moh Syaiful Arif, menjelaskan bahwa sebelum ajang Porprov dimulai, pihaknya telah menyiapkan 10 atlet untuk bertanding.
"Ada 10 atlet yang kami rekomendasikan ke KONI. Rekom itu kami sampaikan karena sudah dapat lampu hijau dari IPSI Jatim," ujarnya, Selasa (8/7/2025).
Baca juga: Bonus Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov Jatim Bakal Diserahkan pada 9 September
Syaiful dan anggota IPSI lainnya merasa kecewa karena atlet yang telah disiapkan selama lima bulan gagal bertanding.
"Bahkan kami siap jika harus mengeluarkan biaya sendiri asal bisa bertanding," ungkapnya.
Syaiful menambahkan bahwa KONI Kabupaten Sampang beralasan absennya IPSI dari Porprov disebabkan oleh kurangnya koordinasi.
"Padahal kami selalu berkonsultasi dengan KONI. Ya semoga ke depannya bisa sama-sama mengevaluasi diri," tuturnya.
Sementara itu Ketua KONI Kabupaten Sampang, Abdul Wasik, mengungkapkan bahwa absennya atlet IPSI pada Porprov Jatim IX disebabkan sejumlah alasan, termasuk beberapa tahapan yang tidak dilalui.
Baca juga: Juara Umum Porprov IX Jatim 2025, Eri Cahyadi: Surabaya Siap Jadi Tuan Rumah
"Ini sebetulnya miskomunikasi. Kami memiliki sejumlah tahapan yang harus dilalui semua atlet tanpa terkecuali. Salah satu tahapnya yakni talent spotting, tapi dari IPSI tidak mengikuti tahap itu," tuturnya.
Wasik mengaku ingin atlet IPSI dapat berpartisipasi dalam ajang Porprov dan telah berupaya mengirimkan surat kepada IPSI, namun tidak mendapatkan tanggapan.
"Melalui surat, kami undang IPSI datang ke sini untuk menanyakan kembali. Tapi mereka belum siap. Sampai surat ketiga belum ada jawaban," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa IPSI baru memberikan jawaban dan menyetor nama atlet saat pendaftaran online sudah ditutup, yang membuat para atlet tidak bisa mengikuti Porprov Jatim IX.
"Ketika pendaftaran online sudah ditutup, IPSI baru setor nama. Tentu seperti yang kita semua tahu, ketika sudah ditutup maka tidak bisa menambahkan atlet lagi, yang bisa hanya mengubah nama jika ada kekeliruan," ujarnya.
Baca juga: Kisah Alika Naila Putri, Bocah 9 Tahun asal Kota Batu Raih Emas di Ajang Porprov Jatim IX
Akibatnya, 10 atlet yang telah disiapkan IPSI tidak dapat masuk sebagai daftar peserta, karena hal ini telah menjadi aturan dari KONI Jatim sebagai penyelenggara kejuaraan tingkat provinsi tersebut.
"Kami sarankan ke IPSI Jatim agar bisa masuk, ternyata tidak bisa juga karena memang sudah ada tahapan dan aturannya sendiri," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang