Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa 10 Atlet Tak Bisa Ikut Porprov, Puluhan Pesilat Geruduk Kantor KONI Sampang

Kompas.com, 8 Juli 2025, 20:16 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Puluhan pesilat dari berbagai aliran yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sampang menggelar aksi demonstrasi di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat.

Aksi ini dilakukan sebagai protes karena atlet dari IPSI tidak dapat mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX yang saat ini tengah berlangsung.

Sekretaris IPSI Kabupaten Sampang, Moh Syaiful Arif, menjelaskan bahwa sebelum ajang Porprov dimulai, pihaknya telah menyiapkan 10 atlet untuk bertanding.

"Ada 10 atlet yang kami rekomendasikan ke KONI. Rekom itu kami sampaikan karena sudah dapat lampu hijau dari IPSI Jatim," ujarnya, Selasa (8/7/2025).

Baca juga: Bonus Atlet Lumajang Peraih Medali Porprov Jatim Bakal Diserahkan pada 9 September

Syaiful dan anggota IPSI lainnya merasa kecewa karena atlet yang telah disiapkan selama lima bulan gagal bertanding.

"Bahkan kami siap jika harus mengeluarkan biaya sendiri asal bisa bertanding," ungkapnya.

Syaiful menambahkan bahwa KONI Kabupaten Sampang beralasan absennya IPSI dari Porprov disebabkan oleh kurangnya koordinasi.

"Padahal kami selalu berkonsultasi dengan KONI. Ya semoga ke depannya bisa sama-sama mengevaluasi diri," tuturnya.

Sementara itu Ketua KONI Kabupaten Sampang, Abdul Wasik, mengungkapkan bahwa absennya atlet IPSI pada Porprov Jatim IX disebabkan sejumlah alasan, termasuk beberapa tahapan yang tidak dilalui.

Baca juga: Juara Umum Porprov IX Jatim 2025, Eri Cahyadi: Surabaya Siap Jadi Tuan Rumah

"Ini sebetulnya miskomunikasi. Kami memiliki sejumlah tahapan yang harus dilalui semua atlet tanpa terkecuali. Salah satu tahapnya yakni talent spotting, tapi dari IPSI tidak mengikuti tahap itu," tuturnya.

Wasik mengaku ingin atlet IPSI dapat berpartisipasi dalam ajang Porprov dan telah berupaya mengirimkan surat kepada IPSI, namun tidak mendapatkan tanggapan.

"Melalui surat, kami undang IPSI datang ke sini untuk menanyakan kembali. Tapi mereka belum siap. Sampai surat ketiga belum ada jawaban," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa IPSI baru memberikan jawaban dan menyetor nama atlet saat pendaftaran online sudah ditutup, yang membuat para atlet tidak bisa mengikuti Porprov Jatim IX.

"Ketika pendaftaran online sudah ditutup, IPSI baru setor nama. Tentu seperti yang kita semua tahu, ketika sudah ditutup maka tidak bisa menambahkan atlet lagi, yang bisa hanya mengubah nama jika ada kekeliruan," ujarnya.

Baca juga: Kisah Alika Naila Putri, Bocah 9 Tahun asal Kota Batu Raih Emas di Ajang Porprov Jatim IX

Akibatnya, 10 atlet yang telah disiapkan IPSI tidak dapat masuk sebagai daftar peserta, karena hal ini telah menjadi aturan dari KONI Jatim sebagai penyelenggara kejuaraan tingkat provinsi tersebut.

"Kami sarankan ke IPSI Jatim agar bisa masuk, ternyata tidak bisa juga karena memang sudah ada tahapan dan aturannya sendiri," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau