SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memasang penyaring sampah di aliran Sungai Pegirian, yang selama ini dikenal penuh limbah.
Langkah ini diambil sebagai upaya menjaga kebersihan sungai dan memberikan sanksi bagi pelanggar yang membuang sampah di lokasi tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pembersihan sampah di sungai yang menghubungkan Kecamatan Semampir dan Kecamatan Simokerto.
Namun, ia menduga bahwa sampah yang mengotori Sungai Pegirian berasal dari aliran Sungai Arimbi.
Baca juga: Armuji Sidak Pembersihan Sungai Penuh Sampah di Ampel Surabaya: Keterlaluan Masyarakatnya!
"Kadang yang membawa kotoran itu dari saluran sekundernya. Contoh, Sungai Arimbi, itu di dekat area perumahan, jadi sampahnya berasal dari situ," ungkap Dedik saat dikonfirmasi pada Selasa (8/7/2025).
Untuk mengatasi masalah tersebut, DLH bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya memasang alat penyaring sampah di aliran sungai sekunder yang mengarah ke Sungai Pegirian.
"Nantinya dipasang screener (alat penyaring), jadi sampahnya sudah bisa diambil dari situ, enggak sampai masuk ke Sungai Pegirian. Jadi alatnya seperti saringan begitu,” ujarnya.
Dedik juga menambahkan bahwa pihaknya telah mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai.
DLH berencana berkoordinasi dengan kecamatan untuk terus mengingatkan masyarakat mengenai hal ini.
Baca juga: Tak Ada Jembatan, Warga di Pulau Seram Maluku Tandu Nenek yang Sakit Seberangi Sungai
Selain itu, Pemkot Surabaya juga berencana memberikan hukuman pidana ringan (tipiring) serta penegakan yustisi sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah.
“Denda baik uang maupun kurungan sudah kami sosialisasikan. Kami juga bekerja sama dengan kecamatan untuk memasang papan imbauan agar tidak membuang sampah ke situ (sungai),” ujarnya.
Dedik berharap masyarakat dapat disiplin dan menaati larangan membuang sampah ke sungai agar kebersihan sungai terjaga dan tidak menimbulkan berbagai dampak negatif.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, melakukan inspeksi mendadak ke sungai yang terletak di kawasan Ampel pada Senin (7/7/2025).
Ia menerima laporan dari akun Instagram @sholeh_lawyer mengenai kondisi sungai yang dipenuhi sampah hingga mengubah warna air menjadi hitam.
Menanggapi laporan tersebut, Armuji langsung memerintahkan tim pembersih turun ke lokasi.
Baca juga: Dedi Mulyadi Instruksikan Kepala Daerah Fokus Normalisasi Sungai untuk Atasi Banjir
“Ini langsung pasukane, alat-alate turun ke sungai membersihkan kotoran sampah, tapi seng kebacut (yang keterlaluan) ya masyarakate."
"Bolak-balik dibersihkan tapi tetap buang sampah sembarangan gak ada kesadaran blas (gak ada kesadaran sama sekali),” kata Cak Ji, sapaan akrabnya.
Armuji juga menambahkan bahwa alat berat seperti excavator, akan diturunkan untuk mempercepat proses pembersihan dan mengeruk sedimen tanah yang sudah dangkal.
“Ini nanti didatangkan alat berat karena kalau diatasi secara manual kurang maksimal jadi ada ekskavator untuk sekaligus membersihkan sedimen tanah yang sudah agak dangkal,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang