Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Hari Tragedi Kanjuruhan: Doa, Duka dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kompas.com, 27 Juni 2025, 08:09 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seribu hari telah berlalu sejak tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang, Jawa Timur yang merenggut ratusan nyawa pada 1 Oktober 2022 lalu.

Hari Kamis (26/6/2025) menjadi momen yang penuh makna bagi keluarga korban, Aremania dan seluruh pecinta sepak bola Indonesia.

Namun, luka itu belum sembuh, duka itu belum usai karena ingatan akan malam penuh kepedihan itu masih begitu lekat di hati banyak orang.

Bertempat di Stadion Kanjuruhan, suasana latihan Arema FC pada hari itu terasa berbeda. Setelah sesi latihan selesai, semua anggota tim tidak langsung meninggalkan lapangan.

Baca juga: 1.000 Hari Tragedi Kanjuruhan, Verlitha Tetap Tersenyum Meski Sakit Kadang Kembali

Sebaliknya, setelah berganti pakaian, mereka berkumpul di pinggir rumput hijau yang pernah menjadi saksi bisu peristiwa memilukan tersebut. Dengan kepala tertunduk, tangan menengadah memanjatkan doa.

Dipimpin seorang ustadz, seluruh pemain, pelatih, staf tim, hingga manajemen klub larut dalam tahlilan dan doa bersama untuk para korban yang telah pergi lebih dulu.

Suasana doa bersama memperingati 1000 hari Tragedi Kanjuruhan yang diikuti seluruh anggota tim Arema FC di pinggir lapangan Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025) malam.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Suasana doa bersama memperingati 1000 hari Tragedi Kanjuruhan yang diikuti seluruh anggota tim Arema FC di pinggir lapangan Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (26/6/2025) malam.

Doa yang juga diiringi harapan agar para korban diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.

Harapan agar keadilan yang selama ini diperjuangkan keluarga korban dapat ditegakkan dan harapan agar Arema FC bisa melangkah ke arah yang lebih baik, dalam semangat baru yang bersih dari luka masa lalu.

“Inti dari pembacaan doa ini ialah untuk mendoakan mereka yang telah tiada saat tragedi kemarin,” kata General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi kepada jurnalis termasuk Kompas.com.

Kemudian pada malam harinya, doa pun kembali bergema di depan Gate 13, area yang kini menjadi simbol luka Aremania. Doa kembali dipanjatkan yang bertepatan pula dengan malam 1 Suro dalam kalender Jawa.

Sebuah malam yang sakral, malam pergantian tahun yang penuh makna bagi masyarakat Jawa.

Dalam suasana hening yang syahdu, keluarga korban dan warga Malang Raya berjumlah kurang lebih 300 orang berkumpul dalam doa bersama yang dimulai pukul 22.00 WIB.

Baca juga: 1.000 Hari Tragedi Kanjuruhan, Luka Tak Kasatmata di Kaki dan Hati Bagas Satria

"Semoga keluarga korban tragedi Kanjuruhan diberikan kemudahan dalam memperjuangkan keadilan yang harus ditegakkan di negara kita," ujar sang ustadz, dengan suara berat dan mata yang basah.

Sementara itu, organisasi suporter Aremania Utas memilih tidak menggelar kegiatan khusus pada 1.000 hari Tragedi Kanjuruhan itu. Sebagai bentuk penghormatan terhadap keinginan para keluarga korban.

"Presidium tidak membuat sebuah kegiatan di seribu hari Tragedi Kanjuruhan. Kami ingin membersamai mereka," kata Koordinator Presidium Aremania Utas, M Ali Rifki.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau